Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Antusiasme Generasi Milenial Kota Malang Terhadap Dunia Sastra

Diperbarui: 21 September 2019   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bareng peserta Fiksi Fiesta di Perpus kota. dokumen Fiksi Fiesta

Udara Jumat sore yang cerah mengantarkan saya memenuhi janji untuk mengisi acara bincang-bincang seputar dunia fiksi di Perpustakaan Umum Kota Malang. Bersama Mbak Anis Hidayatie dari Komalku Raya, kami berdua siap mengajak para peminat dan penikmat dunia literasi seputar Malang Raya untuk belajar fiksi bareng.

Acara belajar bareng ini dipandu oleh Kompasianer cantik Afif Auliya Nurani dimulai sekitar pukul 15.00 WIB usai bedah buku. Dan diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari seputar wilayah Kota Malang.

Lantas, siapa bilang anak muda di era milenial kurang berminat terhadap dunia sastra? Buktinya, pada perhelatan Fiksi Fiesta yang digelar di halaman Perpustakaan Umum Kota Malang tersebut, peserta terbanyak justru dari kalangan paramuda yang notabene adalah para pelajar SMP dan SMU, juga dari kalangan mahasiswa.

Para pelajar mengisi daftar hadir. Foto dok Fiksi Fiesta

Sebagai narasumber, tentu saya merasa bangga dan terharu. Apalagi ketika momen interaksi antara narasumber dan audience berlangsung, suasana gayeng kian terasa. Saat pembawa acara meminta salah seorang peserta Fiksi Fiesta naik ke atas panggung membacakan puisi-puisi saya yang terposting di Kompasiana. Antusiasme para pelajar sangat luar biasa. Mereka rela berdiri berderet-deret, antre demi berunjuk kebolehan.

Salah seorang pelajar dari Mts. Al Huda Sawojajar Malang mendapat kesempatan pertama membawakan puisi saya yang berjudul Perempuan yang Menjual Buku Kematian. Pelajar tersebut membawakannya dengan begitu indah. Sangat menjiwai. Membuat seluruh peserta yang hadir sore itu larut dan terhanyut dalam nuansa yang mendadak begitu saja terciptakan.

Sontak tepuk tangan membahana kala si bocah menyudahi aksi pembacaan puisi di atas panggung. Dan ia pun berhak mendapatkan sebuah buku secara cuma-cuma yang disediakan oleh panitia.

Aksi salah satu pelajar saat membacakan puisi. Foto dok. Fiksi Fiesta

Gagasan Membuat Tulisan Wisata dan Budaya Kota Malang Dalam Balut Bahasa Jawa

Selain momen pembacaan puisi, gelar tanya jawab dan berbagi pengalaman mendapat porsi yang seimbang. Sungguh sangat mencengangkan, di antara bocah-bocah berseragam pramuka itu, salah seorang tidak hanya aktif bertanya jawab, namun ia juga menyampaikan satu gagasan unik. yakni membuat sebuah karya tulis yang mengangkat serba-serbi wisata dan budaya Kota Malang dalam balutan Bahasa Jawa.

Para pelajar antusias bertanya dan menyampaikan gagasan. Foto dok. Fiksi Fiesta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline