Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Jika Tiba-tiba Aku Rindu

Diperbarui: 2 Agustus 2019   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:ego-alterego.com

Jika tiba-tiba aku rindu, akan kupetik sekuntum pagi yang dihiasi bias-bias rona pelangi. Kugantungkan ia di sepanjang juntai ujung rambutku. Dan semisal matahari sibuk mencari-cari, aku akan berdalih; pagi hanya kupinjam barang sebentar. Untuk menemani hati yang terkapar dilanun oleh sunyi dan keheningan yang liar membelukar.

Jika ternyata aku masih tak bisa terlepas dari rasa rindu. Kujaring saja matahari yang tengah menari di udara. Kan kupajang ia di sudut paling gelap ruang hatiku. Sekiranya langit dan awan merasa kehilangan, aku akan mengatakan; matahari pasti akan kukembalikan. Aku hanya ingin menghangatkan perasaan ini sesaat. Dari bekunya waktu dan dinginnya rindu yang bergejolak begitu hebat.

Jika di penghujung senja nanti aku masih juga dikuasai oleh rindu yang arogan. Aku memilih menghunus sebilah mata pedang. Siap bertarung di medan perang. Kukenakan kembali baju zirahku. Kutebas dan kulibas segala aral yang melintang di hadapan. Meski aku tahu tidak mungkin bisa keluar sebagai pemenang. Melawan rindu yang kian piawai mempermainkan dan memporakporandakan perasaan.

***

Malang, 02 Agustus 2019

Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline