Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Lelaki Kopi dan Perempuan Senja

Diperbarui: 9 Juni 2019   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: shutterstock

Lelaki kopi menangkup pinggang perempuan senja. Menyibakkan berlembar mendung yang melabur di kedua sudut bola matanya. 

Aku telah tiba. Memenuhi janjiku. Maka rebahkanlah anak-anak rindumu di seruak hangat bidang dadaku.

Perempuan senja memeluk erat bayang lelaki kopi. Menghidu aroma keringat tubuhnya yang wangi. Menghela udara pagi yang merebakkan uar pucuk dedaun kemangi. Menyelimuti satu persatu anak-anak rindu yang gigil dan nyaris mati. 

Aku terlalu lama menanti. Maka biarkanlah hari ini kureguk habis sari pati cinta yang kaumiliki. 

Lelaki kopi mengepakkan sayap-sayap elang perkasanya. Memberi ruang pada udara untuk menerbangkannya menuju hampar luas angkasa raya. Dibawanya serta perempuan senja yang bergelayut manja di dalam rengkuhannya. 

Kita telah tiba, sayang. Di titik penghujung dunia yang kita impikan. Maka kuharap setelah ini tak ada lagi tuduhan. Apalagi mesti menghakimi keadaan. Bahwa waktu telah bersekutu dengan diriku, bertindak semena-mena memperlakukan anak-anak rindu. 

***

Malang, 09 Juni 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline