Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Cerpen | Sambal Teri Ibu Tiri

Diperbarui: 1 Mei 2019   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pontianak.tribunnews.com

Bagi Asnah, yang kala itu masih berusia sekitar sepuluh tahun, tak ada yang lebih menakutkan selain kehadiran seorang ibu tiri. Itulah sebab ketika ayahnya--Suleman, minta izin kepadanya untuk menikah lagi selepas ibunya meninggal selang satu tahun, Asnah menolaknya mentah-mentah.

"Asnah memilih pergi dari rumah kalau Ayah memaksa menikah lagi!"

Karena tidak ingin ribut dengan anak sendiri, Suleman akhirnya memilih mengalah. Alhasil hingga mendekati usia empat puluh tahun, lelaki itu menguatkan diri untuk betah menduda.

Sampai beberapa hari lalu ia dikejutkan oleh permintaan Asnah, yang kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja, agar ia segera mencari pendamping hidup menggantikan mendiang ibunya. 

"Apa yang membuatmu mendorong Ayah menikah lagi?" Suleman berkerut kening. Menatap wajah putrinya dengan mimik heran.

Asnah tidak menjawab. Gadis itu hanya tersenyum simpul.

***

Lama Suleman duduk terpekur. Hatinya tengah dirundung bingung. Masalahnya, sejak menggagalkan rencana menikahi Astuti beberapa tahun silam, ia seolah diburu oleh rasa bersalah. Dan itu pula membuatnya nyaris tidak berani berhubungan lagi dengan wanita mana pun.  

"Man, Astuti sampai sekarang masih sendiri, loh!" suara lantang Rusdi mengagetkannya. Suleman buru-buru menggeser duduknya. Lalu mengisap sigaret yang tinggal separuh di tangannya, kuat-kuat.

"Kau tidak ingin berbaikan dengannya?" Rusdi mengedipkan sebelah matanya.

Suleman menggeleng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline