Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Kurelakan Sepi Itu Menikahiku

Diperbarui: 11 April 2019   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: trendhunter.com/trends/fantasy-pictures

Aku melihat diriku terlontar begitu jauh. Seperti butiran debu yang dihempas oleh deru angin. Terpuruk di tengah padang luas nan dingin. Ditingkahi sekawanan sunyi dan carut marut segala ingin.

Aku sepi.

Dalam diam aku menyaksikan sekujur tubuhku mengejang. Terpasung simpul mati ketidakberdayaan. Sebagian hati terkikis sembilu ragu. Sebagian lagi terkungkung syak wasangka yang kebas membatu. 

Mungkin benar. Sepertinya aku mulai terpesona tarian sepi yang kian meliar. Selayak menyaksikan beringasnya suku barbar. Jiwa pun terkapar, terbiar kaku di pusar labirin waktu. Tersesat di tengah belantara pikiran nan ricuh. 

Dan. Nun jauh di sana. Di penghujung peraduan malam. Diam-diam kurelakan sepi menikahiku. Merenggut keperawanan hatiku. Hingga aku yakin. Bahwa aku tidak saja telah kehilangan harapan. Namun juga telah kehilangan nyaris seluruh kesempatan. 

***

Malang, 11 April 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline