Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Di Sini, Ada Rindu Seorang Perempuan

Diperbarui: 21 Februari 2019   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:shutterstock.com

Di atas meja perjamuan senja, rindu yang kupunya meruam jingga. Ditingkahi tarian sepi. Ditemani secangkir kopi. 

Rinduku kali ini. Amatlah istimewa. Karena disuguhkan sedemikian rupa. Oleh matahari yang cahayanya tinggal sekedipan saja.

Rinduku masih menunggu. Direngkuh entah kapan oleh hadirmu. 

Begitu.

Sementara. Bagaimana dengan rindu yang kaupunya? Apakah ia baik-baik saja? Semoga. Sebab dalam seni hukum alam, semasing rindu diciptakan berpasang-pasangan. Dan rindu-rindu itu akan, berusaha saling menemukan.

Jika demikian. Sebelum senja benar-benar beranjak pergi. Izinkan aku menyampaikan ini. 

Di sini ada rindu seorang perempuan. Yang terbentuk dari serpih-serpih penantian. Warnanya biru. Ia gagu

Kau tak percaya? Coba saja lontarkan tanya. Rindukah kau padaku, Puan? Pasti akan kujawab dengan seribu satu diam.

Ah. begitulah perempuan.

***

Malang, 21 Februari 2019

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline