Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Jembatan Hati

Diperbarui: 30 Januari 2019   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wallhere.com

Kita baru saja menyelesaikannya. Memperbaiki jembatan itu. Yang menjadi penghubung antara lautku dan lautmu.

Kita baru saja usai merampungkannya. Mendesain bagian-bagian yang mudah patah. Baik patah oleh terpaan angin. Maupun retak oleh egonya ingin.

Mari sini aku bantu. Memasang dan mematri paku-paku. Satu tanganku memegang palu. Satunya lagi menggenggam hatimu.

Jembatan hati baru saja terpasangkan. Kuingin engkau yang pertama merentangkan. Pita biru sebagai pertanda. Bahwa cinta senantiasa ada.

Kemudian. Beri aku kesempatan. Menggunting pita biru itu. Dengan sepenuh bahagiaku. Dan kumohon. Berdirilah engkau di belakangku. Jaga aku. Sewaktu-waktu jika tubuhku limbung. Kuingin engkau sudah menyiapkan punggung.

Jembatan hati. Mari kita jaga hati-hati dengan sepenuh hati.

--------

Siang ini sepatumu mencoba kabur dari kamarku.

***

Malang-30 Januari 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline