Aku memujamu seperti Athena mengagumi Appelon. Hanya mampu menerbangkan angan tanpa berani mewujudkan. Sebab Athena tlah berjanji pada seluruh penjuru bumi. Untuk menyiangi ladang hari-hari, sendiri.
Aku mengagumimu seperti malam mengagumi matahari. Yang mengingini benderangnya namun tiada berani merengkuhnya. Sebab di antara malam dan matahari ada fajar yang tak henti menyelingkuhi.
Aku merinduimu, seperti bayi merah merindukan sentuh lembut tangan malaikat. Yang menyaru menjadi ibu. Tanpa batas tanpa sekat.
Aku menyegalaimu. Dengan segala yang indah-indah. Sebab sekarang aku mulai mendengarmu. Katamu; dari segala indah di pikiran, kelak akan mematahkan kemuskilan.
---------
Pagi ini. Sepatumu mengendap-endap mencuri sepenggal mimpiku.
***
Malang, 30 Januari 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H