Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Ini Masih tentang Rindu

Diperbarui: 22 November 2018   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Pixabay)

Pada sekuntum mawar yang tumbuh anggun di halaman. Diam-diam rindu kusembunyikan. Kusematkan satu-satu. Di sela-sela duri yang menyerupai jeruji paku.

Aku berharap. Di suatu pagi yang masih gelap. Kau terbangun dari tidur lelap. Lalu datang bertandang. Memetik mawar itu. Merengkuhnya erat-erat di dalam dekap paling hangat. 

Pada setangkai kecubung yang tumbuh liar di lereng gunung. Kutitip rindu tiada terbendung. Kugantung rindu itu tinggi di pucuk awan.

Aku berangan. Di suatu senja ketika musim hujan mulai menyapa. Kau terkesima. Sebab, di antara rinai yang melompat-lompat. Kau melihat. Rinduku meregang begitu hebat.

Pada setangkup melati yang tumbuh bersahaja di pinggir kali. Kuselipkan rindu tiada terperi. Kurangkai hati-hati. Hingga membentuk lingkar kalung suci. Kusematkan pada leher seekor angsa. Sebagai pertanda. Setia itu selalu terjaga. 

Kelak jika takdir baik itu benar adanya. Aku ingin kau tidak saja membawakan setangkai bunga. Tapi juga mempersembahkan cinta

Ini masih tentang wangi rindu. Yang belum sepenuhnya direstui oleh waktu. 

***

Malang, 20 November 2018

Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline