Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Izinkan Aku

Diperbarui: 30 Oktober 2018   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:es.123rf.com

Izinkan aku menjadi hujan yang tersimpan di matamu. Agar saat kau menumpahkannya, aku menjadi yang pertama menyentuh lembut kedua pipimu.

Dengan menjadi hujan di matamu, aku bisa melihat apa-apa yang kau sembunyikan. Luka ataukah kesedihan. Yang selama ini kau simpan dan nyaris tak pernah kau tunjukkan.

Kau adalah lelaki pemuja hujan. Dilahirkan dari segumpal awan yang menikahi kabut. Kau diturunkan di hamparan luas padang rumput. Kupu-kupu dan belalang adalah pengasuhmu. Angin dan waktu adalah guru terbaikmu.

Hujan bagimu melebihi seorang Ibu. Yang padanya kau tak segan menitip beragam rahasia. Kemana hati hendak kau pulangkan. Kepada siapa sesungguhnya cinta kau peruntukkan. Dan tentu saja aku berharap, hati dan cinta itu menyasar alamat kepadaku.  

Sekarang, izinkan sekali lagi. Aku ingin menjadi hujan yang tersimpan di matamu. Agar aku bisa selalu dekat. Tidak saja di setiap terjagamu. Tapi juga di sepanjang lelap tidurmu.

***

Malang, 30 Oktober 2018

Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline