Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Cersil | Akhir Perburuan Kitab Kalamenjara [Tamat]

Diperbarui: 26 Desember 2020   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(baomoi.com)

Kisah sebelumnya: Pertarungan sengit antara Sri Kantil dan pemuda gondrong yang dituduh mencuri Kitab Kalamenjara tidak terelakkan. Sampai Nini Surkanti dan Ki Brajasamusti ikut turun tangan.

--------

Bagaimanapun, setiap kisah harus mencapai titik akhir. Apakah itu happy ending , sad ending, atau cliff hanger.

Seperti kisah cerita silat ini, kesinambungan cerita harus segera disudahi, tersebab para tokoh mulai terbuka jati diri mereka masing-masing. Jikalau ada tokoh yang masih gelap--pemuda tengil gondrong itu, biarlah ia akan berpetualang melanjutkan kisahnya di episode lain, kelak.

Kisah berkilas balik kepada Sri Kantil yang harus memburu Kitab Kalamenjara. Sementara Nini Surkanti juga sudah belajar menjadi perempuan lela legawa. Menerima semua takdir. Mencintai Ki Brajasamusti sampai di ujung usianya. Menolong madunya--Rara Saruem dan mengangkat anak madunya itu sebagai murid kesayangan. Semua ikhlas dijalani.

Sementara Pendekar Caping Maut, begitu terbongkar penyamarananya oleh gurunya sendiri---Ki Brajasamusti memutuskan pergi sejauh-sejauhnya sebagai upaya menutupi rasa malu. Ia berpikir barangkali dengan cara seperti itulah segala kesalahannya akan tertebus. Atau bisa jadi ia tengah mengatur siasat lain untuk kelak ditampilkan pada kisah yang lain pula.

Semua pendekar sudah memilih jalan ceritanya sendiri-sendiri. Ki Brojosamusti kembali ke padepokan. Nini Surkanti pulang ke pondok tinggal di tepi hutan. Dan Sri Kantil memulai perjalanan baru. Menyusuri jejak Kitab Kalamenjara yang masih teka-teki.

Kita tinggalkan saja para pendekar. Mari sejenak menengok nasib Kitab Kalamenjara yang dinyatakan hilang itu.

Masih ingat pemuda gondrong tak bernama itu, bukan? Yup, benar. Pemuda misterius yang asal-usulnya masih kabur, yang telah menyelamatkan Sri Kantil dari serangan Pendekar Caping Maut.

Kita menyisir lagi kisah ini ke sana.

Di sungai itulah, ketika Sri Kantil berhasil diselamatkan dan melepas seluruh pakaian kumalnya tanpa sengaja kitab itu terjatuh dan terbawa arus sungai. Akibat rasa sakit yang teramat sangat, Sri Kantil melupakan bahwa selama ini ia menyembunyikan Kitab Kalamenjara di balik kutangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline