Miss. Sherlick
Bag.4
Kisah sebelumnya: Jhon dan Miss. Sherlick sangat terkejut setelah berhasil membuka flashdisk milik Nona Mirza. Teka-teki mulai terkuak. Puzzle demi puzzle dirangkai sedemikian rupa untuk menemukan benang merah.
Siapa sebenarnya yang dimaksud dengan sebutan Tuan oleh Nona Mirza?
--------
Jhon tertawa begitu melihat perubahan pada raut wajahku. Sekalipun rasa risih menghinggapi, aku tetap harus bersikap profesional. Mau tidak mau harus menyimak dengan seksama foto-foto Nona Mirza yang---maaf, nyaris semuanya dalam pose tanpa busana.
"Kau tidak ingin ikut mengamati foto-foto ini, Jhon?" tanyaku sengaja menggoda Jhon yang berdiri menjauh. Jhon tertawa.
"Mungkin kelak kalau aku sudah menikah, Sherlick."
Di luar udara sedang tidak bersahabat. Kabut mulai turun menutupi jalanan. Sedari pagi aku terpenjara di dalam apartemen. Padahal pagi ini aku harus menemui seseorang.
Terpaksa aku menelpon. Memberi tahu bahwa rencana batal karena faktor cuaca. Aku tidak ingin terjebak di dalam kabut.
Sosok yang kuhubungi itu adalah Inspektur Don Apole. Pria berkulit gelap yang biasa membantu menangani kasus-kasus rumit yang kuhadapi.