Dikisahkan, suatu hari akibat tuntutan Dewi Kaikayi terhadap Prabu Dasarata, Rama harus terusir dari istana Ayodyaraya. Prabu Dasarata kalah janji. Ia terpaksa mengangkat Pangeran Bharata--putra dari pernikahannya bersama Kaikayi menjadi raja. Meski sesungguhnya Rama --putra sulung buah cintanya bersama Kosalya lebih berhak dan lebih pantas menggantikan dirinya.
Bersama istri tercinta, Dewi Shinta, Rama pergi meninggalkan istana diikuti oleh adik kesayangannya Laksmana.
Pengembaraan mereka tidaklah mudah. Berbagai rintangan dan kejadian menegangkan mereka alami. Salah satunya adalah seringnya mereka dicegat oleh para raksasa jahat yang ingin menculik Dewi Shinta.
Namun berkat kesaktian panah yang dimiliki Rama, segala rintangan dapat diatasi dan pengembaraan tetap berlanjut hingga berakhir di sebuah hutan perawan bernama Dandaka.
Di dalam hutan tersebut Rama mendirikan pondok mungil penuh cinta. Meski tidak seindah istana yang mereka tinggalkan, keluarga Rama tetap menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur dan bahagia.
Rama tetap melanjutkan aktifitasnya seperti biasa. Yakni berburu. Sedang Laksmana mencari buah-buahan yang tumbuh di dalam hutan. Sesekali ia menemani kakaknya berburu. Sedang Dewi Shinta tetap tinggal di pondok mengerjakan tugasnya sebagai istri. Ia menyiapkan makanan dan memetik bunga-bunga untuk upacara persembahan.
Sementara itu di tengah hutan Dandaka tinggal pula seorang raseksi bernama Sarpakenaka. Dia adalah putri dari kerajaan Alengkapura.
Suatu hari secara tidak sengaja Sarpakenaka melihat sosok tampan tengah mengejar seekor rusa. Saat itu juga tanpa berpikir panjang ia segera mengikuti sosok asing itu.
Sosok asing tersebut tak lain adalah Rama. Rama yang telah kehilangan jejak rusa buruannya memutuskan untuk istirahat sejenak di bawah pohon yang rindang. Sedang Laksmana, adiknya yang setia menemani masih tertinggal jauh di belakang.
Melihat ketampanan Rama hati Sarpakenaka jatuh berkeping-keping. Maka timbullah hasrat ingin merebut hati sang pujaan hati.
Sadar dirinya memiliki wajah buruk yang amat menakutkan, raseksi Sarpakenaka segera mengubah dirinya menjadi putri yang cantik jelita. Dengan kesaktiannya ia mengganti kedua matanya yang belok sebesar tampah menjadi mata indah menawan. Bibirnya yang tebal disulapnya menjadi bibir ranum bak jambe sinigar. Pinggangnya yang semula lebar tak berbentuk mendadak mengerut bak tawon kemit.