Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Dari Puisimu Aku Belajar Memaknai Hujan

Diperbarui: 13 Agustus 2018   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : www.stocksy.com

Dari puisimu aku belajar meramu hujan
Menjerang kata-kata di atas para-para kenangan
Hujan tadi malam yang kau suguhkan
tlah menjelma menjadi kupu-kupu bersayap biru
Hinggap di mataku menorehkan seraut rindu

Aku--dan hujan kupu-kupu mu semalam
terbang menuju langit
Di mana asa dan ketidakberdayaan bertarung sengit 

Dari puisimu aku belajar menerjemahkan tarian hujan
Kecak nan rampak
adalah simbol rindu menggelegak
Serimpi nan gemulai
adalah api rindu yang tak kunjung usai

Masih, dari puisimu aku setia menemani hujan
Menyamarkan airmata di sela tempiasnya
Membiarkan gigil merengkuh serpih sedu sedan
Mengikhlaskan mimpi dicumbu bayang kegamangan

Menangislah
Menangislah di sini
duhai jiwa-jiwa mati yang lama berpeluk dingin

Dan, dari puisimu aku belajar memaknai hujan
Hujan yang jatuh menyentuh pucuk-pucuk ranting cemara
Hujan yang bias mengecup pias buram kaca jendela
Hujan yang rela menjadi pelarian hati
para kekasih
yang tak malu mengaku terzolimi oleh c i n t a

***

Malang, 13 Agustus 2018

Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline