Duh, mohon maaf jika perumpamaan yang saya sampaikan terkesan kurang sopan. Saking gugupnya saya sampai kesulitan mencari padan kata yang cetar menggeletar.
Begitulah. Sepanjang pengamatan saya hari-hari terakhir ini banyak pihak yang kepo tentang siapa sebenarnya sosok yang bakal digandeng Jokowi dalam Pilpres 2019 nanti. Meski telah muncul nama-nama kandidat yang dianggap layak mendampingi beliau, tetap saja kekepoan melanda dibarengi spekulasi yang kian merebak.
Bukan Jokowi namanya kalau tidak bikin penasaran dengan low profil -nya saat dicecar pertanyaan berkenaan dengan cawapres pilihannya. Jawaban misterius yang diberikan sedikit banyak membuat beberapa pihak gregetan serta hilang kesabaran. Termasuk saya dan Ketum Partai Gerindra itu, ups! Tentang ketidaksabaran terhadap sikap Jokowi ini bisa dibaca sendiri di sini, yaa. TEMPO.CO
Sementara itu KPU telah resmi mengumumkan bahwa pendaftaran Pilpres 2019 mulai dibuka pada tanggal 4-10 Agustus 2018 mendatang. Itu berarti capres yang bakal maju harus sudah mengantongi nama cawapres yang ditaksirnya--yakni cawapres yang digadang-gadang siap menjadi partner setia dalam memimpin bangsa dan negara tercinta ini. Termasuk Jokowi jika beliau terpilih kembali sebagai Presiden RI periode 2019-2024 nanti.
Menurut Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Jokowi diperkirakan akan mengumumkan cawapresnya menjelang akhir pendaftaran Pilpres 2018. Sekitar tanggal 8-10 Agustus. Hal ini diungkapkan Cak Imin di Kantor PKB, Jakarta Pusat (Sabtu, 21 /7) beberapa hari yang lalu.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Ketum PPP Romahurmuziy pada acara Munas IKA PMMI ke-6 di Jakarta, Jumat (20/7). Kedua tanggapan tersebut dilansir dan bisa dibaca di situs online kumparanNews.
"Mbok sabar dulu toh, Nduk," ujar Simbok begitu tahu saya merintih-rintih kesakitan disebabkan oleh benjolan nakal di bawah pinggul saya.
"Nggak ada obat yang langsung bisa menyembuhkan bisul ini tah Mbok?" tanya saya sembari masih meringis menahan sakit. Simbok tersenyum.
"Ibarat buah, bisul pun menunggu matang. Kalau dipaksa meletus malah berbahaya Nduk. Sabar yo," tangan Simbok yang keriput mengelus pinggang saya perlahan.
Tidak mau ambil risiko akhirnya saya menurut saja apa kata Simbok. Saya biarkan bisul ini berproses. Saya tunggu meletus dengan harap-harap cemas.
Kembali ke sosok cawapres yang bakal dipersunting Jokowi, peta koalisi cawapres semakin ke sini semakin mengerucut. Kandidat yang semula santer diperbincangkan (sekitar 10 nama calon) meruncing tinggal 5 nama. Nama-nama yang tersisa, menurut hasil survey yang diumumkan oleh Lingkaran Survey Indonesia (LSI) di antaranya adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Kapolri Jendral Tito Karnavian, Kepala KSP Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani dan Mahfud MD.