Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Cerpen | Bagaimana Racun Membunuhmu Rose?

Diperbarui: 12 April 2018   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : www.pixedelic.com

Suatu pagi seorang petugas hotel yang sedang berkeliling untuk membersihkan ruangan merasa curiga karena kamar nomor 67 yang terletak di lantai dua sejak kemarin malam pintunya tertutup rapat. Bahkan ketika ia mencoba mengetuknya untuk yang kesekian kali, tak juga mendapat respon dari penghuninya. Petugas hotel itu pun  segera melaporkan keadaan tersebut kepada  manager  hotel yang kebetulan sedang berada di ruangannya.

Untuk mengantisipasi hal-hal buruk maka pihak hotel segera menghubungi polisi setempat.

Serombongan petugas berseragam datang tak lama berselang. Dengan sigap mereka segera membuka paksa pintu kamar nomor 67 itu menggunakan kunci duplikat. Dan benarlah, seperti yang dikhawatirkan, seorang perempuan bernama Rose ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. Posisi tubuhnya tertelungkup di atas ubin.

Polisi gegas memeriksa seluruh ruangan. Juga kondisi perempuan itu. Rose diperkirakan meninggal sekitar tiga jam lalu. Tubuhnya sudah membiru. Kedua bola matanya melotot keluar. Sepertinya sebelum mati ia mengalami kesakitan yang amat luar biasa.

Salah seorang polisi mendekat. Kemudian membalikkan tubuh korban. Ia melihat mulut Rose berbusa disertai lelehan darah . Tercium pula bau almond yang sangat menyengat. 

Racun.

Ya, perempuan muda itu mati karena racun.

Polisi tidak berani mengatakan apa-apa. Mereka harus membawa mayat perempuan itu untuk divisum. Maka setelah pemerikasaan ruangan selesai, jasad Rose segera diangkut dengan ambulan meluncur ke Rumah Sakit.

Kejadian menggemparkan itu terjadi sekitar satu bulan lalu. Hasil otopsi menyatakan bahwa Rose positif keracunan oleh sejenis sianida yang mematikan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana racun itu sampai tertelan oleh Rose?

Semua masih menduga-duga. Sampai akhirnya polisi memberi pernyataan resmi bahwa Rose meninggal karena bunuh diri. Polisi mengambil kesimpulan demikian--murni bunuh diri--bukan karena pembunuhan, sebab tidak ditemukan benda-benda mencurigakan seperti botol atau gelas minum di dalam kamar yang dicurigai sebagai wadah atau tempat untuk menyimpan racun. Juga tidak ada tanda-tanda ada orang lain masuk ke dalam kamar tinggal perempuan itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline