Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Dongeng Wayang | Ketika Sang Resi Tergoda Bidadari

Diperbarui: 26 Februari 2018   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : www.nehakapilart.com

 Dikisahkan, Wismamitra adalah seorang Resi yang tidak pernah puas akan kesaktian yang sudah dimilikinya. Ia terus melakukan tapa brata dengan khusuk di tengah belantara agar bisa mencapai kesempurnaan setaraf dengan kesaktian dewa-dewa. Ia berambisi ingin menguasai Kahyangan. Tentu saja niat tersebut membuat para dewa merasa was-was. Bagaimana jadinya jika seorang bangsa manusia sampai menguasai istana Indraloka?

Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan. Mereka---para dewa tahu persis bagaimana watak dan perilaku manusia di bumi. Jalma manusia lebih mengutamakan nafsu ketimbang akal sehat. Mereka juga sering menyalahgunakan wewenang ketimbang mengemban amanat. 

"Kalau pertapa tersebut sampai berhasil menguasai Kahyangan, maka tatanan yang sudah ada akan dirombaknya habis-habisan sesuai dengan keinginannya," Batara Indra menyampaikan kegalauan hatinya. "Kita sudah melihat begitu banyak contoh ketidakkonsekuenan manusia di dalam memimpin. Mereka suka memberlakukan undang-undang. Ini-itu, yang pada akhirnya mereka sendiri yang melanggarnya."

"Jadi langkah apa yang mesti kita ambil untuk menggagalkan rencana pertapa itu, Guru?" salah seorang dewa bertanya.  

"Kita kirim saja seorang bidadari ke bumi. Itu jalan satu-satunya!" Batara Indra menjawab tegas. Semua dewa setuju.  Maka dipilihlah bidadari paling jelita yang dimiliki oleh Kahyangan. Dan pilihan itu jatuh pada Dewi Menaka.

Dewi Menaka, bidadari paling cantik bertubuh mungil itu tentu saja tidak kuasa menolak titah sang Batara Indra. Bidadari itu menyanggupi turun ke bumi tetapi sebelumnya ia mengajukan beberapa syarat.

"Guru Batara Indra, mohon hamba ditemani oleh Maruta sang Dewa Angin dan Manamatha sang Dewa Cinta. Tanpa keduanya hamba tidak yakin bisa menjalankan titah Tuanku dengan baik," Dewi Menaka bertunduk wajah di hadapan Batara Indra. Karena syarat yang diajukan oleh Dewi Menaka dirasa tidak terlalu berat, maka Batara Indra tak segan mengabulkannya.

Hari itu juga mereka---para duta Kahyangan diturunkan secara berkala ke hutan belantara di mana Resi Wismamitra tengah menjalankan lelaku tapa brata.

Dewi Menaka yang telah sampai terlebih dulu menginjak bumi bergegas mendekati sang pertapa. 

Pertapa itu sedang khusuk bersila di atas sebuah batu besar. Dewi Menaka menghentikan langkah sejenak. Ia ragu. Ia teringat---konon, Resi Wismamitra adalah sosok suci yang sakti mandraguna sekaligus mudah marah.

Mudah marah?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline