Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Ketika Asa dan Dosa Berkejaran

Diperbarui: 7 Februari 2018   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : www.fstoppers.com

Di persimpangan jalan
kisah merupa anai-anai
merayap senyap di keraguan 

Langkah kian terpuruk
Tunggu!
sekalipun seruku tak Kau dengar
sekalipun waktu-Mu enggan berhenti
Aku masih menimang asa
kuingin terus berlari, mengejar-Mu
Mengeja aksara demi aksara takdir Muallaq-Mu 

Berembus angin ke selatan
menyongsong tibanya satu musim
musim di mana jiwa-jiwa lelah suntuk merajuk
ingin terlelap
tidur
dalam dekap peluk angin yang dingin

Asa dan dosa berlarian
berkejaran di atas pematang batang usia
kubiarkan
lantas siapa di antaramu yang lebih dulu
menyentuh pucuk reranting kalbu?

Matahari berwajah murung
bulan menangis di pangkuan tahun
isakku sunyi
air mataku kembali mencicip sepi

Tetap saja ada yang harus pamit pergi
meski tak kuasa ucapkan selamat tinggal
pada senja-Mu yang merona saga
pada malam-Mu yang menjurit kelam

Terima kasih... ucap bumi pada langit
terima kasih...bisik langit pada bumi
Malam dan siang saling berpandangan, bertukar senyum

Tak perlu kuhirau lagi
asa dan dosa yang masih berkejaran
biar saja
biar saja mereka menemukan sendiri
jawaban atas beribu  pertanyaan

***

Malang, 06 Februari 2018

Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline