Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Novel | Jejak Sang Penari [7]

Diperbarui: 22 Agustus 2017   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

imgrum.org/user/christianwalpole

Kisah sebelumnya Novel | Jejak Sang Penari [6]

Bag.7-Pasien Kamar Sebelah

Untuk sementara aku harus pasrah terhadap nasibku, menginap beberapa hari lagi di kamar yang berbau obat-obatan. Aku belum diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit karena kondisiku yang belum stabil. Kadang suhu badanku turun, kadang naik. Itulah sebab aku masih harus istirahat di tempat tidur.

Malam semakin bergulir. Tapi mataku belum juga mengantuk. Pikiranku kembali mengembara ke mana-mana.

Suara derit pintu disusul langkah seseorang membuatku memiringkan kepala sedikit.

Suster jaga. Waktunya ia memeriksa cairan infusku.

"Pukul berapa sekarang, Suster?" tanyaku lirih.

"Masih tengah malam. Pukul satu lebih sedikit." Suster menyibak selimut yang menutupi dadaku, menyelipkan termometer di sebalik lenganku. "Kenapa belum tidur? Usahakan bisa tidur, ya. Supaya kondisimu segera membaik."

Aku mengangguk. Meski aku tahu, sulit melaksanakan janjiku itu. Sebab mataku seirama dengan pikiranku.

"Suster? Bagaimana kabar pasien kamar sebelah?" aku sengaja memecah kesunyian. Suster yang tengah merapikan selang infus berhenti sejenak.

"Pasien yang mana?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline