Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Cerpen | Dongeng Keseribu

Diperbarui: 2 Agustus 2017   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pinterest.com

Kukira, Ibunda Ratu-lah penyebabnya. Ia terlalu pilih-pilih perihal mencari menantu. Bagaimana tidak, Pangeran Hans, pewaris tahta kerajaan satu-satunya, usianya sudah melampaui batas. Tapi hingga kini ia belum juga bertemu jodoh.

"Calon istrimu tidak saja harus pintar mengurus rumah, mengasuh anak, tapi juga wajib pandai mendongeng," kata-kata itu selalu terucap dari bibir Ibunda Ratu. Semacam warning---yang tentu saja membuat Pangeran Hans hanya bisa mengangguk, pasrah.

Mencari seorang pendongeng sebenarnya tidak sulit. Ada banyak gadis cantik yang memiliki bakat bercerita. Tapi masalahnya, Ibunda Ratu memperketat persyaratan, calon yang dicari bukan pendongeng biasa. Melainkan ia harus bisa menghafal sebanyak seribu dongeng. 

Dan sudah menjadi rahasia umum, bahwa akhir-akhir ini pihak kerajaan tengah berupaya menelisik gadis-gadis. Mencari calon menantu sesuai dengan kriteria Ibunda Ratu. Bahkan Pangeran Hans pun akhirnya ikut turun tangan. Ia berbaur bersama rakyat jelata.

Jadi jangan kaget jika kau melewati jalan sepanjang pintu gerbang wilayah kerajaan terlihat wajah-wajah jelita tengah berkerumun berbagi kisah. Juga perpustakaan yang dikelola kerajaan, yang selama ini sepi bak pekuburan, tiba-tiba dipenuhi oleh gadis-gadis cantik yang mendadak  kutu buku. Petugas perpus yang biasanya memiliki banyak waktu luang untuk duduk-duduk mengobrol sambil menikmati kopi, kini terlihat sangat sibuk. Mereka kewalahan melayani para gadis yang meminjam buku demi menguasai dongeng dan berangan-angan menjadi pendamping hidup Pangeran Hans.

"Kisah Cinderella," seorang gadis menyodorkan kartu anggota di atas meja.

"Kosong," Merlin, sang petugas perpus menjawab singkat.

"Putri Salju," ujar gadis itu lagi.

"Sedang keluar."

"Rumah Coklat, Si Kerudung Merah, Putri Tidur, Thumbellina, Tiga Babi Kecil, Kue Jahe, Kucing Bersepatu Laras, Angsa Ajaib, Tiga Biji Jeruk, ...."

"Semua buku yang kau sebut sedang dipinjam!" suara Merlin meninggi. Ia memang sudah lelah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline