Kisah sebelumnya http://fiksiana.kompasiana.com/elfat67/100harimenulisnovelfc-31-sang-pelarian_573d01b8f07e61500ef15738
"Halo? Halooo...?" terdengar suara Dokter Marwan dari seberang.
"Ya, Dokter. Anda ingin istri dan anak Anda selamat bukan?" pria yang merebut ponsel mulai bicara. Dokter Marwan terhenyak.
"Apa yang kalian inginkan? Tebusan uang?"
"Hahaha...itu salah satu di antaranya Dokter. Tapi yang lebih utama, kami membutuhkan pasien itu."
"Pasien? Pasien yang mana?"
"Jangan pura-pura tidak tahu, Dokter. Kami bisa bertindak di luar batas terhadap dua orang yang Anda cintai ini," pria itu meraih pundak istri Dokter Marwan yang tertidur. Perempuan itu terbangun seketika.
"Bicaralah dengan suamimu. Kami menawarkan barter nyawa kalian dengan nyawa pasien perempuan itu." Pria itu menyodorkan ponsel tepat di depan bibir istri Dokter Marwan.
"Piii..." perempuan itu memanggil suaminya. Setengah menjerit. Dada Dokter Marwan terguncang begitu mendengar suara istrinya.
"Mami baik-baik saja, kan?" suara pria itu terbata.
Tidak terdengar sahutan.