Siang itu Didi D'kils berlari-lari kecil menyusuri pematang sawah. Wajahnya prembik-prembik seraya memeluk erat boneka Barbie hadiah dari Mbak Bi-nya yang kini sedang mendulang rezeki di luar negeri.
"Bunda...!!!" Didi menjerit histeris.
"Kenapa sih, Di, pake teriak-teriak segala?" Bunda Lilik tergopoh keluar dari kamar.
"Bun, celana Didi hilang...."
"Astagfirulloh, Di!" Bunda Lilik menatap Didi kaget. Didi cuma pake kemeja doang. Untung kemejanya longgar sampai batas lutut.
"Kok bisa hilang?"
"Anu, Bun...Tadi pas Didi mandi di sungai, celana aku letakkan di atas batu. Eh, usai mandi, Didi cari celana itu udah nggak ada."
"Wah, wah, ini kasus yang sangat menarik," Bunda manggut-manggut.
"Udah sana, buruan ambil sarung!" lanjut Bunda Lilik seraya menggendikkan kepala ke arah pemuda berkulit hitam manis itu.
***