Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Sayap Cinta #5 (Tamat)

Diperbarui: 8 Januari 2016   04:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dan biarkan hidup memilih kisahnya sendiri, seperti air mengalir....

***

Roro Wulan menunggu kepulangan Gustav dengan harap-harap cemas. Tak terhitung berapa kali ia mengintip jalanan melalui jendela ruang tamu. Sesekali pula ia melirik ke arah jarum jam yang dirasa berjalan sangat lambat.

"Tuan lembur lagi, ya, Ndoro?" Bik Narti memberanikan diri bertanya. Roro Wulan tidak menyahut. Hanya memajukan bibir mungilnya ke depan sedikit. Sebagai pertanda hatinya sedang kesal.

"Ndoro sudah melaksanakan saran saya?" kembali Bik Narti bertanya. Kali ini Roro Wulan tidak tahan untuk tidak menjawab.

"Bagaimana mau melaksanakan saranmu, Bik. Lah, Mas Gustav pulang ke rumah langsung tidur. Besoknya pagi-pagi sudah berangkat ke kantor."

"Ndoro harus pandai-pandai mencari celah."

"Akan kuusahakan, Bik. Maunya sih malam ini aku mulai melaksanakan saran Bibik itu."

"Semoga berhasil, Ndoro. Eh, itu dia, tuan sudah pulang. Ndoro Ayu siap-siap ya. Sebentar saya buka pintu pagar dulu," Bik Narti berjalan tergopoh menuju halaman.

Gustav berjalan bergegas memasuki rumah. Ia nyaris bertabrakan dengan Roro Wulan yang tiba-tiba berdiri di ambang pintu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline