Lihat ke Halaman Asli

IDRIS ELRUMI

PENDIDIK

Hidup Anak di "Zaman Now", Tidak Berarti Tahu Segalanya

Diperbarui: 3 Februari 2018   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: abahrd.com

Perkembangan zaman semakin modern dan canggih yang tak terbantahkan membuat hidup semakin penuh tantangan. Era digital yang ada di zaman sekarang lebih memudahkan manusia melakukan semua hal baik dalam pekerjaan rumah tangga, pekerjaan kantor, pekerjaan sekolah ataupun pekerjaan lainnya. Era digital membuat suatu hal menjadi lebih mudah dan cepat. Tetapi ironisnya, teknologi semakin canggih, dunia digital semakin banyak justru kebingungan dalam menggunakannya.

Jika di lihat era tahun 80an, yang mana teknologi dan dunia digital belum semeriah saat ini. Sekalipun ada teknologi dan dunia digital belum secanggih sekarang ini. Salah satu contoh Hp(Handphone), di era 80an teknologi handphone pada aplikasi yang dimiliki pada handphone belum tersedia dengan baik di era tersebut hanya terdapat beberapa aplikasi saja, seperti sms, game, jam dan pengaturan.

Jika dilihat secara mata kepala sendiri, sekarang sudah banyak aplikasi yang terdapat dihandphone yang sudah terpasang seperti layanan aplikasi internet, aplikasi musik, aplikasi game dan lain-lainnya.

Tetapi mirisnya teknologi semakin canggih justru malah manusia banyak yang gagap teknologi. Salah satu contoh anak-anak usia sekolah, tentunya sebagai pendidik pasti mengalami hal yang sama seperti saya, yaitu merasa kesulitan mengajarkan teknologi dan dunia digital ke siswanya. Hampir semua siswa buta pengetahuan tentang tekhnologi, padahal mereka hidup di zaman sekarang bukan hidup di era 80an yang mana teknologi dan dunia digital belum berkembang dengan pesat.

Permasalahan ini tentunya menjadi fenomena yang sering terjadi pada sekolah-sekolah. Dunia teknologi dan digital yang diterapkan dalam sekolah terdapat pada ekskul atau diluar jam pelajaran seperti ekskul komputer. 

Kenyataannya siswa bingung cara mengoperasikan sebuah perangkat lunak seperti komputer, aneh bukan?, di zaman modern, teknologi dan digital sudah canggih tetapi tidak bisa memanfaatkanya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,tentunya sebagai pendidik harus ekstra keras memberikan bimbingan belajar pada dunia teknologi dan digital ini. 

Selain itu, kurangnya kesadaran dan minat maupun kemauan siswa di era zaman sekarang atau dalam bahasa pergaulan "zaman now" pada teknologi dan digital tidak begitu merespon dunia modern. Aneh bin ajaib bukan?. Meskipun sebagian mampu mengoperasikan teknologi dan dunia digital, namun tidak mampu menguasai sepenuhnya dan ilmu yang didapatkan pada dunia teknologi dan digital tidak dipergunakan untuk hal-hal kebaikan, selalu memanfaatkannya dengan hal-hal yang sia-sia. 

Misalkan anak bisa menggunakan handphone canggih dengan layanan internet, mereka lebih suka bermain game online, facebook, instagram, BBM, Line ataupun sebagainya, dibandingkan mengakses hal-hal yang bermanfaat seperti mencari tugas sekolah ataupun hal yang bermanfaat lainnya.

Hidup anak di zaman sekarang, dibilang tidak mampu bersaing dalam sumber daya manusianya, justru teknologi dan dunia digital semakin canggih mereka masih gagap dengan teknologi. Sungguh meperihatinkan dan ironis bukan?, seharusnya anak zaman sekarang jauh lebih baik dalam memanfaatkan teknologi, mereka lebih suka berleha-leha dibandingkan belajar dari hal yang bermanfaat.

Jika generasi penerus kita seperti itu, bagaimana kemajuan sumber daya manusia yang ada diindonesia seandainya generasi berikutnya masih buta dengan teknologi. Jika sudah seperti ini justru melibatkan berbagai element dan harus turut andil dalam membangun perkembangan bangsa. 

Peran Pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah tingkat kecamatan dan desa, sekolah dan orang tua maupun peran masyarakat setempat sangat dibutuhkan demi menciptakan generasi jaman milenial yang mampu bersaing di zaman eraglobalisasi dan menjadi generasi bangsa yang maju, sukses dan mandiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline