Setiap anak memiliki potensi yang besar dalam membangun bangsa, belajar adalah salah satu cara efisien untuk meningkatkan kecerdasan dan dapat membangun energi positif bagi pembangunan ataupun kemajuan bangsa. Belajar memiliki pengaruh besar dalam mencetak generasi penerus yang cerdas, aktif maupun inovatif.
Belajar bisa dilakukan berbagai cara diantaranya, belajar membaca materi dan belajar melalui praktik. Kegiatan belajar ini dilakukan disekolah, melalui pengajaran dan bimbingan oleh tenaga pendidik.
Tenaga pendidik berfungsi sinergis terhadap kemampuan siswa. Tenaga pendidik harus mampu menyampaikan materi ajar dengan semaksimal mungkin.
Selain tenaga pendidik mampu menyampaikan materi, harus pula di iringi dengan praktik. Biasanya seorang murid mengalami kejenuhan dalam belajar, terlebih apalagi mereka hanya belajar dengan asupan materi saja. Hal itu telah di rasakan pada saya sebagai tenaga pendidik. Ternyata, hampir rata-rata seorang murid ketika melakukan refleksi lebih menyukai praktik atau uji coba dibandingkan dengan materi. Mereka lebih bersemangat dan antusias dalam belajar.
Tenaga pendidik harus mampu menyeimbangkan gaya belajar yang dilakukan, sehingga murid tidak mengalami kejenuhan. Salah satunya itu tadi dengan melakukan praktik atau uji coba. Misalkan, si anak diajarkan materi terlebih dahulu kemudian dibarengi praktik yang berkaitan dari materi tersebut.
Hasilnya si anak lebih bersemangat mengikuti sesi pembelajaran.Selain itu menambah pengalaman anak, dan juga meningkatkan perkembangan otak anak.
Cara pembelajaran seperti ini biasanya jarang dilakukan oleh tenaga pendidik, dengan alasan tidak ada waktu atau tidak adanya bahan untuk praktikum ataupun dengan alasan lainnya.
Padahal tenaga pendidik ditintut untuk kreatif dan memberikan inovasi baru dalam pembelajaran.
Anak diberikan pembekalan pengetahuan yang cukup sebelum melakukan percobaan, agar percobaan atau praktiknya dapat terlaksana dengan baik dan lancar.selain itu, guru memberikan bimbingan ataupun arahan kepada murid supaya tidak terjadi miskomunikasi antara murid dengan guru.
Kemudian, setelah melakukan percobaan anak ditugaskan untuk mengisi laporan percobaan baik secara kelompok ataupun mandiri.
Setelah itu, guru menyimpulkan dan merefleksi hasil pembelajaran melaui praktikum yang sudah dilaksanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H