Lihat ke Halaman Asli

Trismayarni Elen

Pemerhati Bisnis dan Keuangan // Praktisi dan Akademisi Akuntan

Model Pengelolaan Uang ala Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 21 September 2023   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pengelolaan Uang (Doc Pribadi/Elen)

Banyak pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat terutama dari generasi muda Indonesia, baik sebagai karyawan serta pengusaha, bagaimana pengelolaan keuangan yang efektif itu?

Seperti yang diketahui bersama, sebenarnya tidak ada teori mutlak di dalam manajemen keuangan baik usaha maupun rumah tangga. Namun, jika diperhatikan di tengah masyarakat Indonesia, telah terbentuk tiga metode atau model yang biasa dilakukan dalam pengelolaan uang, dan ini sudah penulis selaraskan dengan istilah dalam ilmu ekonomi.

Pertama yaitu Based on revenue, yang menggunakan metode ini biasanya sudah tahu berapa penghasilan setiap bulan, setelah itu baru dikelola berapa biaya yang harus dikeluarkan agar cukup.

Sebagai ilustrasi, bila seseorang memiliki penghasilan setiap bulan 15 juta rupiah, maka yang paling ideal dan telah banyak dilakukan masyarakat adalah membagi dengan komposisi: maksimal 40 persen untuk kebutuhan konsumsi (rumah tangga), 20 persen untuk pendidikan, 10 persen hiburan (dapat diakumulasi selama setahun untuk liburan tahunan), 7 persen untuk zakat-infaq-sedeqah (ZIS), dan sisanya untuk ditabung.

Hal yang biasa dihadapi adalah muncul biaya diluar dugaan, sedangkan tabungan yang ada belum mencukupi, atau adanya peningkatan biaya dan bersifat kontinyu, misalnya biaya sekolah/pendidikan anak karena kenaikan harga atau tujuan lain misalnya biaya berobat.

Jika hal ini terjadi, maka cara yang paling mungkin dilakukan untuk jangka pendek adalah mencari pinjaman. Pinjaman harusnya tanpa bunga, maka bisa pinjam kepada keluarga atau teman dekat. karena jika pinjaman dengan bunga akan menambah beban pada bulan-bulan berikutnya terutama jika penghasilan/gaji tidak ada peningkatan.

Untuk efektivitas metode ini adalah untuk tidak investasi barang/properti dengan cara cicilan yang terikat dengan bunga, seperti untuk membeli rumah sebagai tempat tinggal. Tapi bisa dilakukan untuk sementara tinggal di tempat orang tua atau keluarga, atau yang paling aman adalah dengan kontrak rumah.

Namun, bila sudah terlanjur membeli rumah/mobil dengan cara cicilan, maka cara yang paling mungkin dilakukan adalah mengurangi biaya pada komponen konsumsi. Cara lain yang bisa dilakukan adalah menambah sumber penghasilan yang baru. Dan bisa diperhatikan fenomena di Indonesia bahwa banyak sekali bermunculan pengusaha/pedagang mikro dan kecil di mana pelaku usahanya adalah ibu rumah tangga dengan tujuan utama untuk menambah pemasukan.

Based on cost, adalah metode kedua, kebalikan dari metode pertama, di mana biasanya lebih dulu diketahui/dihitung berapa biaya/pengeluaran yang dibutuhkan selama sebulan (periode tertentu), dan langkah selanjutnya adalah membuat target jumlah penghasilan yang harus didapat untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Biasanya penghasilan dari bisnis/dagang.

Pada kenyataannya, sering terjadi yaitu penghasilan yang tidak sesuai dengan rencana biaya, meskipun tetap akan berusaha keras agar penghasilan melebihi dari biaya yang sudah ditetapkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline