Biasanya kita mengenal keju sebagai salah satu produk yang umumnya paling banyak di produksi di negara Eropa. Terdapat berbagai macam jenis keju yang masing -- masing memiliki cita rasa dan aroma yang berbeda -- beda. Ternyata, Indonesia juga memiliki keju tradisional yang berasal dari Enrekang, Sulawesi Selatan, seringkali disebut dengan Keju Dangke.
Keju dangke merupakan keju bioteknologi tradisional yang terbuat dari susu yang digumpalkan dengan menggunakan penambahan enzim. Produk ini dikenal pada tahun 1905 yang sekarang menjadi usaha berskala rumah tangga.
Pembuatan keju ini menjadi tempat penggunaan susu hasil ternak agar tidak terbuang karena penolakan produksi susu ternak di Jawa. Biasanya, pembuatan keju dangke dilakukan oleh rumah tangga peternak sehingga susu yang digunakan merupakan susu hasil peternakannya sendiri. Hal ini menjadi motivasi bagi peternak agar terus berkembang dan meningkatkan konsumsi susu.
Proses pembuatan keju dangke ini gimana sih? Pembuatan keju dangke melewati 5 tahap, yaitu pemanasan, pencampuran, penyaringan, pencetakan, dan pengemasan.
1. Pemanasan
Susu akan dipanaskan diatas api menggunakan panci, api cukup kecil saja sambil diaduk agar pemanasan merata. Waktu yang digunakan untuk pemanasan tergantung oleh volume susu dan pengalaman pekerja.
2. Pencampuran
Susu dicampur dengan menggunakan enzim papain yang didapatkan dari larutan getah papaya. Enzim tersebut berfungsi untuk menggumpalkan susu agar membentuk 2 fase yaitu, curd dan whey.
3. Penyaringan
Dilakukan penyaringan dari hasil pencampuran susu dan enzim agar memisahkan kedua fase yang telah terbentuk. Curd merupakan hasil penggumpalan susu sedangkan whey adalah cairan yang terpisah dari reaksi penggumpalan.