Lihat ke Halaman Asli

Memiliki Banyak Hobi

Diperbarui: 25 November 2024   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Sejak saya kecil ayahku selalu membimbing dan mendorong diriku yang masih kekanak-kanakan untuk mencari tujuan hidup -- di mana hobi, pekerjaan, dan relasi hadir untuk mendukung pencarian tersebut. Sepanjang hidupku, pikiranku selalu terpacu untuk bereksplorasi dalam banyak bidang -- mulai dari bermain musik, menyanyi, memasak, menggambar, sampai berbagai aktivitas kerajinan tangan. Di satu sisi, memiliki hobi yang banyak dapat memberikan manfaat positif bagi kita seperti meningkatkan ketenangan mental, mengurangi stres, dan membantu meningkatkan keterampilan. Hobi juga dapat memperkuat hubungan sosial dan memberikan rasa pencapaian. Namun, di sisi lain juga, memiliki terlalu banyak hobi bisa berdampak negatif, seperti kehilangan fokus pada tujuan utama hidup, kelelahan karena membagi waktu yang terbatas, dan stres akibat tuntutan berbagai kegiatan. Selain itu, hobi yang berlebihan sering kali menyebabkan pengeluaran berlebih untuk membeli perlengkapan atau mengikuti kelas. Oleh karena itu, banyak media menekankan pentingnya keseimbangan dalam memilih dan mengelola hobi, dengan tujuan agar kegiatan tersebut tetap memberi manfaat tanpa membebani kehidupan seseorang. Menurut pengalamanku sendiri, memiliki banyak minat dan bakat cukup membuatku susah mencari jurusan dan profesi yang akan diambil di masa depan. Dikarenakan banyak kegiatan yang aku ikuti, terkadang susah untuk mengatur waktu untuk belajar -- kapan saatnya untuk belajar dan kapan saatnya mengembangkan hobi. Suatu solusi yang aku temukan adalah untuk mencari tahu minat dan bakat lewat tes psychology. Dari hasil tes tersebut, kita bisa tahu banyak wawasan yang lebih mendalam tentang diri kita -- seperti minat, bakat, kepribadian, trauma, dan lain-lainnya. Apakah tes ini berguna bagiku? Tentu saja, hasil yang diberikan membuatku mudah untuk memilih jurusan dan universitas impian. 

Next stop : mengejar beasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline