Lihat ke Halaman Asli

Eldo Ananda Putra

Mahasiswa D4 Perhotelan H 2019 STP Trisakti, Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud

Mengenal tentang Kopi

Diperbarui: 18 Maret 2021   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biji Kopi. Sumber: josealbafotos/Pixabay

Hai. Saya Eldo Ananda Putra, Mahasiswa D4 Perhotelan H 2019 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Saya merupakan Awardee Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saya Harap dapat membagikan sesuatu yang bermanfaat. Terima kasih

Konon sejarah kopi dimulai pada abad ke-9 di Ethiopia. Namun, penanaman dan perdagangan kopi tidak populer di kalangan pedagang Arab di Yaman hingga abad ke-15. Kopi diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-17, tetapi tidak tumbuh dengan baik di sana. Kemudian negara-negara Eropa memanfaatkan wilayah jajahannya untuk menanam tanaman kopi. Indonesia, yang diduduki oleh Belanda, memiliki andil besar dalam sejarah dan distribusi varietas kopi dunia.

Banyak orang yang percaya bahwa kopi adalah komoditas asli Indonesia, meskipun kopi bukanlah asli Indonesia. Pabrik kopi berasal dari Ethiopia dan kemudian disebarkan ke pasar Eropa dan Asia oleh orang Arab. Pada masa penjajahan Belanda, kopi masuk ke Indonesia, Belanda menjajah dan memprakarsai sistem pertanian.

Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696. Saat itu, perwakilan Belanda VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mendarat di Jawa dengan membawa kopi dari Malabar, India. Secangkir kopi pertama yang saya bawa adalah kopi arabika.

Belanda mencoba menanam tanaman kopi ini di Batavia, namun gagal karena gempa dan banjir. Mereka tidak akan menyerah dan membawa kembali benih baru. Perkembangan perkebunan yang pesat memungkinkan Belanda membuka lahan baru di pulau-pulau lain di Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor dan Hindia Belanda (sekarang dikenal sebagai Indonesia).

Pada tahun 1700-an, kopi telah menjadi komoditas utama VOC. Volume penjualan biji kopi dari Hindia Belanda (Indonesia) melonjak melebihi volume ekspor moka Yaman ke banyak negara Eropa. Saat itu, Belanda juga memonopoli pasar kopi dunia.

Saat itu salah satu sentra produksi kopi dunia terletak di pulau Jawa. Lalu, secangkir kopi yang lebih populer disebut Java atau Java. (Dikutip dari Sesame Coffee)

Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai penghasil kopi terbesar setelah Brazil, Vietnam dan Kamboja. Kopi yang dikenal dengan rasa dan aromanya yang unik merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kopi Indonesia yang diperdagangkan dalam bentuk biji kopi hijau, kopi sangrai, kopi bubuk, kopi instan, dan berbagai produk kopi. Kopi merupakan komoditas budidaya dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi diantara tanaman budidaya lainnya di dunia (Marhaenanto et al., 2015).

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, alat yang digunakan untuk menyeduh kopi juga berbeda.Pertama pada abad ke 19, irigasi tetes pertama kali digunakan di Perancis untuk menyeduh, kemudian Moka Pot, French Press, Chemex, Hario V-60, Aeropress Dan lainnya metode pembuatan bir sangat populer hingga sekarang.

Selain alat-alat yang berkembang, produk yang dihasilkan dari kopipun sangat bervariatif. Pada era sekarang, kopi tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk cairan yang diminum, tetapi dimanfaaatkan pada makanan-makanan penutup yang nantinya akan di kombinasikan dengan produk lainnya seperti coklat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline