Lihat ke Halaman Asli

Ayub Ismuyoto

I'm A Teacher

Refleksi Pemikiran Filosofi Pendidikan KHD

Diperbarui: 30 Juli 2023   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut pemikiran Ki Hadjar Dewantara, pengajaran merupakan bagian tak
terpisahkan dari pendidikan.
Aktivitas pengajaran diartikan sebagai proses pendidikan dalam memberi ilmu untuk
kecakapan hidup anak, baik secara lahir maupun batin.
Sementara itu, pendidikan dimaknai sebagai aktivitas memberi tuntunan terhadap
segala kodrat yang dipunyai anak supaya ia dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota
masyarakat.
pendidik hanya dapat menuntun sesuai dengan kodrat yang ada pada diri anak,
untuk dapat memperbaiki lakunya.
anak dapat diibaratkan buku yang telah terisi tulisan samar. proses pendidikan
hanya menebalkan bagian - bagian terbaiknya dan membiarkan bagian - bagian
buruknya tetap samar.
pada akhirnya pendidikan diharapkan dapat memerdekakan diri manusia untuk
mencapai potensi terbaiknya agar dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan
setinggi- tingginya.

dulu, sebagai seorang guru, saya merasa bertanggungjawab penuh terhadap anak didik.
saya merasa bahwa anak didik serupa benda yang dapat saya konstruksi ulang
sesuai kehendak saya. hal-hal buruknya bisa dihilangkan dan hal-hal baiknya bisa
dimunculkan dengan pengajaran.
proses pembelajaran diberikan sama antar anak didik dengan harapan pada akhir
pembelajaran nanti dapat diketahui siapa anak didik yang tuntas dan tidak tuntas
dalam pembelajaran.
Setiap proses belajar mengajar, saya selalu mengingatkan peserta didik agar
tenang, duduk, diam, mendengarkan sehingga kelas tenang dan kondusif untuk
pembelajaran.
saat anak melakukan kesalahan terkadang saya masih memberlakukan sanksi dan
hukuman agar dapat merubah tingkah lakunya lebih baik.

menurut saya saat ini, Setiap diri anak didik adalah unik, tidak ada yang sama persis. mereka bukanlah
kertas kosong yang bisa saya berikan tulisan semau saya. mereka adalah makhluk
biologis yang sudah membawa pengalaman yang berbeda sesuai kodratnya.
Sebagai pendidik saya memang bertanggungjawab penuh dalam menuntun mereka
untuk mencapai potensi terbaiknya namun bukan penentu nasib hidupnya.Tidak ada
hal yang salah dalam belajar, setiap kesalahan adalah pembelajaran yang berharga
yang dapat membentuk karakter anak didik agar dapat dimanfaatkan untuk
kebaikannya kelak.
untuk itu agar pembelajaran kelas dapat mencerminkan pemikiran KHD,
beberapa hal yang dapat di lakukan guru adalah :
1. Guru bukan satu - satunya sumber belajar, sehingga guru dapat memberikan
keleluasaan bagi anak didik untuk mencari dari banyak sumber segala
pengetahuan dan pengalaman belajar, saya akan menuntunnya dengan
mengarahkan anak didik agar dapat mementukan sumber belajar terbaik
mana yang tepat digunakan.
2. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, usahakan anak didik bebas untuk berekspresi,
mengeluarkan pendapat dan kreativitas demi menunjang proses
pembelajaran yang sedang dilakukan.
3. Guru  mengemas kegiatan pembelajaran agar lebih baik, berkesan dan
membahagiakan anak didik
4. Dalam hal peserta didik melakukan kesalahan, maka hal pertama yang
dilakukan adalah berdiskusi dengannya, sehingga anak didik mengetahui
bahkan menyadari akibat dari perbuatannya, agar ia tidak melakukan
kesalahan yang sama kelak. sanksi akan diberikan sebagai pengingat, sesuai
kerelaan dan kesadaran dirinya.
5. refleksi dan perenungan diri sederhana  rutin dilakukan seusai anak didik
melakukan pembelajaran, untuk menguatkan dan menebalkan hal baik yang
ada di dirinya.
Akhirnya, besar harapan saya Program Guru Penggerak ini mampu menjadi
program unggulan Kementrian Pendidikan riset dan teknologi, sebagai salah satu
katalis dari kurangnya sistem pendidikan di Indonesia saat ini, mampu mengubah
mindset dan poal pengajaran guru - guru di Indonesia serta sebagai tonggak dari
semakin membaiknya peradaban bangsa Indonesia kedepan.
semoga bermanfaat.
Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline