Lihat ke Halaman Asli

Elda Yulian Agustine

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin

Kompleksitas Peran Perempuan di Keluarga dalam Cerpen "Sesungguhnya Dia Tak Ingin Menjadi Ibu" Karya Fanny J Poyk

Diperbarui: 5 Januari 2024   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Sesungguhnya Dia Tak Ingin Menjadi Ibu" adalah sebuah cerpen karya Fanny J Poyk yang diunggah di situs web ruangsastra.com pada tanggal 23 Desember 2023.

 

Cerpen ini menceritakan tentang seorang perempuan yang merasa menyesal karena perannya sebagai seorang ibu. Dalam cerpen tersebut, sang tokoh utama mengilas balik kisah masa lalunya yang membuatnya  tidak ingin menjadi seorang ibu.  Ia merasa semua rasa derita yang dialami ibu dari tokoh utama akan menurun atau terus berlanjut ke tokoh utama. Menurutnya, berperan sebagai ibu itu sangat berat. Dengan segala permasalahannya yang rumit, ibu  harus menerima dengan pasrah dan tegar segala perilaku makhluk-makhluk di sekitarnya. Namun, karena roda kehidupan terus berputar, mau tidak mau, ia harus mengikuti alur yang sudah ditentukan oleh takdir. Siklus pemikirannya pun mengikuti zaman. Sang tokoh utama menikah dan memiliki anak.

 

Waktu terus berjalan. Perasaan nyaman akan hidupnya mulai terganggu saat dirinya dan suami sudah purnatugas. Anak-anaknya sudah dewasa bahkan ada yang sudah menikah. Keinginannya yang tidak mau menjadi seorang ibu dan ingatan masa lalunya pun kembali menghantui saat ia ditempatkan di panti jompo oleh anak-anaknya bersama suaminya. Ia terus menyalahkan dirinya sendiri dan kerap bergumam bahwa ia tidak ingin menjadi seorang ibu.

Dari cerpen ini, banyak unsur sosial yang bisa diambil, salah satu contohnya adalah kompleksitas posisi perempuan dalam pernikahan dan keluarga. Hal ini terlihat ketika tokoh utama bersama suaminya ditempatkan di panti jompo oleh anak mereka. Tidak mungkin seorang anak yang sudah dibesarkan oleh orang tuanya dengan kasih sayang dan rasa cinta yang besar, memperlakukan orang tuanya seperti itu.

"Seharusnya dulu aku tidak menikah, seharusnya aku tidak menjadi ibu, seharusnya aku merawat ayah, ibu, dan adikku yang sakit jiwa, seharusnya aku tidak melihat derita yang datang beruntun. Seharusnya aku tidak pernah tahu kalau kau akan menderita sakit jantung di usia tuamu, seharusnya aku bisa mengasihi diriku sendiri, dan merasakan penyakit diabetes yang membunuhku secara perlahan-lahan. Seharusnya aku tidak merasakan kepedihan yang teramat dahsyat dari kini yang kuhadapi. Seharusnya aku tidak bekerja keras mencari sesuap nasi di hari tuaku untuk makan kita. Aku lelah"

Melalui kutipan tersebut, tokoh utama menyesal karena perannya sebagai ibu yang ia harapkan tak sesuai keinginannya. Ia menyesal karena harus bekerja di hari tuanya dan mengurus suaminya yang sakit, bahkan anak yang sudah ia besarkan sama sekali tidak membantu kedua orang tuanya sebagai bentuk balas budi. Ia merasa perannya sebagai ibu dan istri bagi keluarganya tidak memberikan timbal balik atau manfaat di masa tuanya. Meskipun ia mendapatkan dukungan semangat dari sahabatnya, pengalamannya di masa lalu membuatnya terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri.

Dengan sajian cerita yang menarik, cerpen ini memberikan sebuah pelajaran bagi pembaca tentang perlunya untuk menyembuhkan  masalah atau trauma di dalam diri kita sendiri. Dengan demikian, di kemudian hari, kita bisa lebih damai dalam menjalani hidup dan tidak memberikan luka yang sama ke orang lain di sekitar  nantinya. Sementara itu,  kekurangan dalam cerpen ini adalah kurangnya penamaan tokoh sehingga membuat pembaca kebingungan ketika membaca cerpen tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Poyk J, F. (2023). "Sesungguhnya Dia Tak Ingin Menjadi Ibu". Ruangsastra.com. Diakses pada tanggal 1 Januari 2024 melalui https://ruangsastra.com/32295/sesungguhnya-dia-tak-ingin-menjadi-ibu/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline