Lihat ke Halaman Asli

Strategi Pengendalian Diri pada Siswa Perokok

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

kasus kecanduan rokok di Indonesia telah dapa dibilang pada masa 'akut'. Indonesia telah menempati posisi ke 5 terbesar di dunia. bahkan telah merajah pada siswa usia muda. jika dahulu siswa smp baru berani merokok secara diam diam, kini siswa sd sudah mulai berani menyentuh litingan rokok itu.

keadaan ini sulit dihentikan jika faktor-faktor pendukung masih meraja lela di tanah air, seperti iklan-iklan, baleho, sponsor televisi, walaupun sudah diberi peringatan berbahaya tetap saja belum ada perubahan. dan strategi utama untuk menghentikannnya adalah dimuali dari siri sendiri. bagaimana orang tua yang melarang anaknya untuk merokok namun melakukannya secara terang-terangan di depan anaknya. bahkan ketika ia tau seorang diluar penghisap rokok tetap berstatus perokok pasif?

yang sangat memprihatinkan ketika siswa dibawah umur berani merokok di depan umum. seakan sekolah tidak pernah memberi peringatan keras pada siswa perokok tersebut. seperti yang kita ketahui di beberapa negara maju seperti korea, pelarangan merokok pada siswa usia dini sangat tegas digencarkan, dan hukuman pun sering diberlakukan. di negara Amerika pelarangan merokok di lingkungan umum banyak ditemukan dengan tanda publik. peraturan ini bahkan telah diberlakukan sejak tahun 1960 an.

maka strategi pengendalian diri pada bk di sekolah perlu mendapat penguatan. strategi untuk menguatkan kepercayaan diri dan kebanggaan pada kebenaran dan tingginya ilmu perlu ditanamkan pada diri peserta didik sejak dini, sehingga ketika mendapat gangguan dan pengaruh dari luar diri mereka memounyai imun untuk menangkis nafsu untuk menghisap rokok. hal ini sangat penting untuk kesejahteraan hidup siswa di masa depan. dan untuk negar Indonesia sehingga tidak lagi menempati posisi teratas dalam konsumsi rokok sedunia.

dibawah ini adalah beberapa strategi dalam pengendalian diri pada kasus rokok:

1. cognitive behavior

Terapi ini terdiri dari beberapa sesi, yang terdiri dari alasan merokok, ketergantungan fisik pada nikotin,  dan efikasi diri untuk berhenti merokok.jika dijabarkan sesi ini diawali dengan penanaman mengenai kandungan rokok dan apa yang membuat seseorang kecanduan merokok. fokusnya menggunakan cara modifikasi perilaku, dan tujuannnya adalah materi yang menakut nakuti. jadi dalam sebuah sesi, peserta diminta membayangkan secara imajiner akibat terburuk dari perilaku merokok seperti paru-paru terbakar, kanker, penyakit jantung, tumor tenggorokan, hingga meninggal. hal ini bertujuan untuk dn mengarah pada perilaku mengurangi rokok.

2. strategy role model

pada anak-anak, dorongan unuk mencoba datang dari meniru orang tuannya, maka role model adalah tindakan dimulai dari orang tua yang mengajarkan "tidak untuk merokok' walaupun  hanya dilakukan di depan anak-anaknya. dan hal ini dapat dilakukan dengan dukungan seseorang yang dicintai (istri) yang sering mengingatkan suaminya untuk tidak merokok. dan selanjutnya adalah menyibukkan anak dengan hal-hal positif, seprti kursus seni atau olah raga. menyekolahkan anak di sekolah full day school, membatasi pergaulan anak termasuk mengenal karakter teman-teman di dekatnya, tidak memberikan uang jajan lebih dan memberi perhatian lebih pada anak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline