Wacana mengenai pelaksanaan kembali Ujian Nasional (UN) di Indonesia telah menjadi topik perbincangan hangat dalam dunia pendidikan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu'ti, mengungkapkan bahwa UN direncanakan untuk digelar kembali pada tahun ajaran 2025/2026 dengan format yang berbeda dari sebelumnya.
Rencana Ujian Nasional Model Baru
Prof. Abdul Mu'ti menyatakan bahwa UN akan dilaksanakan dengan pendekatan yang berbeda, menekankan pada evaluasi yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Salah satu perubahan signifikan adalah hanya sekolah yang terakreditasi yang akan menjadi penyelenggara UN, sementara sekolah yang belum terakreditasi tidak diizinkan menggelar ujian tersebut.
Selain itu, format baru ini dirancang untuk memberikan evaluasi yang lebih holistik terhadap kemampuan siswa, tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga mencakup aspek afektif dan psikomotorik. Namun, detail lebih lanjut mengenai format dan mekanisme pelaksanaan UN model baru ini masih dalam tahap pengembangan dan akan diumumkan kemudian.
Persiapan Anti Panik bagi Siswa dan Sekolah
Menghadapi perubahan dalam pelaksanaan UN, baik siswa maupun sekolah perlu melakukan persiapan yang matang untuk menghindari kepanikan dan memastikan kesiapan optimal. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Membuat Rencana Belajar yang Terstruktur
Siswa disarankan untuk menyusun jadwal belajar yang teratur, mengalokasikan waktu untuk setiap mata pelajaran, dan memastikan adanya waktu istirahat yang cukup. Pendekatan ini membantu dalam mengelola waktu secara efektif dan mencegah kelelahan mental.
Memanfaatkan Beragam Sumber Belajar
Selain materi yang diberikan di sekolah, siswa dapat memanfaatkan buku referensi, modul, dan video pembelajaran online untuk memperdalam pemahaman. Diversifikasi sumber belajar ini membantu dalam memahami materi dari berbagai perspektif.