Banyak orang yang ingin berhenti merokok namun sering terkendala oleh hal-hal sepele seperti kehilangan pergaulan, dijauhi teman, tidak bisa konsentrasi dan lain sebagainya. Rokok sering diidentikkan dengan pergaulan yang luas, banyak teman, bahkan banyak orang terus merokok karena tidak bisa konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Saya juga dulu memiliki pemahaman yang hampir sama dengan orang-orang kebanyakan. Namun, lama kelamaan merokok menjadi hambatan. Ketika rokok habis kita kayak kebakaran jenggot, apalalagi ketika melihat orang orang sedang merokok, waduh...gimana rasantya. Ketika kita bekerja, sering harus keluar ruangan untuk mencari rokok meskipun itu tengah malam dan yang parahnya lagi adalah ketika kita mulai terkena masalah kesehatan.
Awalnya hanya batuk-batuk biasa, dan para perokok akan mengganti rokoknya sementara atau berhenti sesaat. Biasanya setelah sembuh jumlah rokok yang diisap semakin banyak.
Setelah hampir 14 tahun merokok, dan telah berusaha berhenti merokok dengan berbagai cara akhirnya sejak 2007 saya putuskan berhenti. Alhamdulillah sampai saat ini. Kenapa bisa???? ada beberapa hal yang perlu dicoba, antara lain :
1. Niat. Bulatkan tekad dan niat sekuat-kuatnya untuk berhenti merokok. Tananmkan dalam hati bahwa merokok lebih banyak mudaratnya. Dan, kalau bisa jadikanlah rokok sebagai barang haram untuk diri kita.
2. Modifikasi Lingkungan. Hal yang terberat bagi perokok adalah menghadapi lingkungan pergaulan yang merokok. Biasanya akan ada cibiran atau cemoohan karena berhenti merokok. Tidak perlu terlalu menghindar, bila perlu bawa rokok dalam saku. Sehingga ketika teman-teman menawarkan atau mengajak merokok ada alasan bahwa kita baru saja berhenti. dan biasanya kawan akan mengerti.
3. Konsekuen .
4. Kontinyu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H