Lihat ke Halaman Asli

Urgensi Beragama bagi Buruh Pabrik

Diperbarui: 20 Juli 2024   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

URGENSI KEWAJIBAN BERAGAMA BAGI BURUH PABRIK

                                                           PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini akan saya bahas apa itu kewajiban buruh pabrik terhadap perusahaan dan apa itu kewajiban manusia kepada Tuhan. Kewajiban karyawan antara lain, melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Karyawan harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Hal ini termasuk menyelesaikan tugas sesuai dengan deadline yang ditetapkan, serta menjaga kualitas kerja yang baik. Menghormati Aturan dan Kebijakan Perusahaan yang Berlaku, Karyawan harus menghormati aturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku. Hal ini termasuk mengikuti jam kerja yang telah ditetapkan, melaporkan absen dan kehadiran dengan benar, serta tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan perusahaan.

Sebagai manusia tidak hanya mempunyai kewajiban dalam pekerjaan, tetapi juga tanggung jawab dalam beribadah kepada Tuhan Tanggung Jawab kepada Allah adalah tanggung jawab tertinggi dari eksistensi manusia yang beragama. Sebab tujuan utama dari beragama adalah untuk mengabdi kepada Tuhan. Manusia yang memiliki nilai tanggung jawab yang kuat kepada Tuhannya akan memberikan efek positif kepada bentuk tanggung jawab lainnya (kepada makhluk).

Manusia diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi ini bukanlah untuk main-main, senda gurau, atau tanpa tanpa arah dan tujuan. Namun, manusia yang merupakan bagian dari alam semesta ini diciptakan untuk suatu tujuan, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Kedudukan manusia dalam sistem penciptaannya adalah sebagai hamba Allah yang bertugas mengabdi kepada-Nya. Kedudukan ini berhubungan dengan hak dan kewajiban manusia di hadapan Allah sebagai penciptanya. Akan tetapi, Penyembahan manusia kepada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap terwujudnya sesuatu kehidupan dengan tatanan yang baik dan adil.(sukron makmun:2020)

Para buruh mengetahui dan memahami kewajiban sebagai karyawan suatu perusahaan dan juga memahami kewajiban  sebagai manusia kepada tuhan. Kedua hal tersebut tidak bisa dibandingkan atau di kalahkan satu sama lain. Meninggalkan salah satu kewajiban tidak membuat manusia mendapatkan suatu manfaat yang lebih jika melaksanakan keduanya. Keduanya sama sama wajib dilaksanakan dengan porsi yang sama  dan tidak berlebihan salah satunya.

                                                     

 PEMBAHASAN

Buruh pabrik yang harus melaksanakan kewajiban mereka sebagai karyawan dan sebagai manusia kepada Tuhan memang terkadang berada dalam posisi yang menyulitkan, dan harus memilih salah satu kewajiban terdebut. Antara tetap melaksanakan kewajiban sebagai karyawan atau meninggalkan sesaat pekerjaan untuk melaksanakan kewajiban kepada Tuhan. Pabrik di Jepara khususnya memang menghasilkan banyak dampak positif bagi masyarakat sekitar. Namun juga berdampak negatif untuk karakter para karywanya yang mengesampingkan kewajiban kepada Tuhan.

Implementasi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjadi menarik dilakukan karena kerapkali perusahaan melanggar dan tidak memberikan kebebasan untuk para pegawai dalam menjalankan keyakinan agamanya. Keterbatasan sarana ibadah di tempat kerja pun merupakan salah satu bentuk bagaimana perusahaan tidak memiliki komitmen terhadap implementasi atauran yang telah diundangkan.

Karyawan mempunyai pemahaman agama yang berbeda beda.  Hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan yang mereka dapatkan juga berbeda beda. Selain latar belakang pendidikan dan pemahama buruh, faktor lain yang mempengaruhi yaitu letak geografis tempat ibadah di suatu perusahaan. Sehingga sebagian karyawan ada yang tidak beribadah. Faktor ekonomi juga mempengaruhi keberagamaan  karyawan di pabrik. Karena ekonomi yang bisa dibilang menengah kebawah, hal itu mengharuskan masyarakat masuk menjadi buruh pabrik yang menyulitkan mereka untuk beribadah.(yati, Ria rusiana:2021)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline