Lihat ke Halaman Asli

Media Online, Perkembangan atau Degradasi?

Diperbarui: 13 Maret 2016   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - gopher.co.id"][/caption]"Kita tengah berada pada sebuah zaman yang mengoyak-ngoyak aneka pakem jurnalistik yang dibangun dan dijaga selama bertahun-tahun."

Kalimat diatas menjadi sambutan tegas yang menjadi pembukaan dalam buku berjudul MEDIA ONLINE: ANTARA PEMBACA, LABA, DAN ETIKA yang ditulis oleh J. Heru Margianto dan Asep Syaefullah. Hal tersebut merupakan kekhawatiran atas problematika praktik jurnalisme online di Indonesia.

Lahirnya media online tidak lepas dari booming media online di luar negeri pada pertengahan tahun 1990-an. Pada bulan Mei 1992 Chicago Online, koran pertama di Amerika Online diluncurkan Chichago Tribune di AS. Sampai April 2001 database AS telah berisi 12.878 berita online.

Online journalism atau lebih dikenal dengan nama jurnalisme online mulai ada pada 19 Januari 1998, ketika Mark Drugde membeberkan cerita perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky atau yang sering disebut “monicagate”. Ketika itu, Drugde berbekal sebuah laptop dan modem, menyiarkan berita tentang “monicagate” melalui internet. Semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita “monicagate”.

Di Indonesia, kasus yang terjadi tak jauh berbeda pada saat menjelang keruntuhan pemerintahan Orde Baru Soeharto, 1998. Semua media pada waktu itu dalam cengkeraman dan pengawasan ketat pemerintahan Orde Baru. Karena ketatnya pengawasan terhadap media, berakibat pada munculnya media alternatif melalui internet. Pemberitaan mengenai kebobrokan Orde Baru disebarkan melalui media online seperti melalui internet oleh aktivis pro demokrasi.

Semakin mewabah, internet mulai mengemuka di publik saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet berdiri pada 1994. Selanjutnya, tidak ada catatan yang akurat sejauh ini mengenai situs pertama Indonesia yang tayang di dunia maya. Catatan tentang media pertama yang hadir di internet jauh lebih pasti yaitu Republika Online (www.republika.co.id) yang tayang perdana pada 17 Agustus 1994, satu tahun setelah Harian Republika terbit.

Berikutnya, pada 1996 awak tempo yang “menganggur”karena  majalah mereka dibredel rezim orde baru pada 1994 mendirikan tempointeraktif. com (sekarang www.tempo.co)34.  Bisnis Indonesia juga meluncurkan situsnya pada 2 September 1996. Selanjutnya, jauh dari Jakarta, pada 11 Juli 1997, Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online (www.waspada.co.id).

Tak lama setelah Waspada Online,  muncul Kompas Online (www. kompas.com) pada 22 Agustus 1997. Merekalah generasi pertama media online di Indonesia. Kontennya hanya memindahkan halaman edisi cetak ke internet, kecuali tempointeraktif yang tidak lagi memiliki  edisi cetak. Pada tahun-tahun ini berita-berita yang tayang di situs-situs media online itu bersifat statis. Internet pun belum begitu populer di tanah air.

Namun melihat bagaimana media online saat ini, pemberitaan perlu banyak diperbaiki. Kesadaran akan pemenuhan pakem jurnalistik harus lebih ditumbuhkan. Selain itu, terkait hukum yang mengatur media online juga perlu ditingkatkan demi terjaganya kualitas pada ranah jurnalistik yang perlu untuk terus dijaga. Kurangnya verifikasi, mementingkan kecepatan kadang menjadi mengesampingkan kualitas yang saat ini sangat memprihatinkan.

 

Sumber:

Margianto, J. Heru. MEDIA ONLINE: ANTARA PEMBACA, LABA, DAN ETIKA. AJI Indonesia. Jakarta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline