Lihat ke Halaman Asli

DUDUK BERSEBELAH LAMPU

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13769632671889341976

Duduk Bersebelah Lampu saat senja berjalan di bibir telaga di sudut tikungan yang sarat lindap kulihat dia, lampu yang duduk di rerumput dengan kepala terbenam bertumpu lutut nafasnya terengah, bibirnya pecah, tangannya patah kuhampiri lampu dan duduk di sampingnya bukan untuk bertanya apa sebab dan masalah bukan lekas memapah atau sekedar  mengoles obat merah aku hanya duduk disebelahnya duduk berlama-lama hingga ia mengangkat wajah menyadari ada karib disebelahnya karena aku tahu, ia tidak butuh tangan dan ucapanku karena aku tahu, luka yang paling besar baginya adalah malam yang beranjak datang tanpa untaian cahaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline