Lihat ke Halaman Asli

Celoteh Rocky Gerung: Nasdem Kesal pada Jokowi

Diperbarui: 15 Maret 2021   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PENGAMAT politik, Rocky Gerung seperti biasanya melakukan bincang-bincang dengan Housbeno Syarief di chanel Youtube-nya Rocky Gerung Official. Pada sesi wawancara yang unggahan videonya diupload pada Minggu (14/3/21), Mereka berdua membahas beragam hal terkait konstelasi politik yang sedang menghangat dalam beberapa waktu belakangan. 

Sepengamatan saya pribadi, dalam sesi wawancara Housbeno Syarief dengan Rocky Gerung tersebut setidaknya ada tiga hal yang mereka berdua diskusikan. 

Pertama tentang pertemuan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor Jawa Barat. Kedua soal wacana presiden tiga periode. Diskusi ini merujuk pada pernyataan Amien Rais yang sehari sebelumnya sempat menyentil isu tersebut di chanel youtubenya, Amien Rais official. Dan yang ketiga, Rocky sedikit membuka persoalan yang terjadi antara Nasdem dengan Presiden Jokowi. 

Untuk masalah pertemuan antara Airlangga dengan Prabowo, mungkin tidak terlalu menarik. Toh, pertemuan antara dua pimpinan partai politik dalam beberapa waktu terakhir kerap terjadi. Boleh jadi pertemuan itu tidak jauh-jauh dari penjajakan menuju pilpres 2024. 

Pun, dengan wacana presiden tiga periode. Wacana ini sebelumnya sudah sering dibahas, hanya saja kembali mencuat setelah terjadinya dualisme kepemimpinan Partai Demokrat. Sejumlah kalangan ada yang menduga bahwa perebutan kekuasaan di partai politik berlambang mercy tersebut demi memuluskan rencana perubahan regulasi masa jabatan presiden dimaksud. 

Yang cukup menarik perhatian saya pribadi adalah pernyataan Rocky Gerung yang menyebut bahwa sebenarnya Partai Nasdem kesal terhadap Presiden Jokowi. Menurut Rocky Gerung, kekesalan itu diakibatkan oleh komposisi kabinet yang mungkin tidak adil. 

Ya, sebagaimana diketahui, Nasdem sejak awal telah memproklamirkan diri sebagai pendukung Jokowi pada Pilpres 2019. Partai besutan Surya Paloh ini merasakan betul bagaimana perjuangan mereka dan koalisi partai lain demi memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Tapi, jumlah kursi kabinet yang mereka terima justru tidak berselisih jauh dengan Partai Gerindra yang bahkan boro-boro berjuang memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf, mereka malah menjadi lawan politiknya. 

Seperti diketahui, ketika memutuskan bergabung dengan pemerintah, Partai Gerindra diganjar dua kursi menteri. Yaitu Menteri Pertahanan yang diduduki Prabowo Subianto dan Menteri KKP oleh Edhy Prabowo. Sayang dalam perjalanannya, Edhy harus di reshuflle karena tersangkut kasus korupsi benih lobster. Namun, jatah kursi Partai Gerindra tetap utuh, dengan masuknya Sandiaga Uno sebagai Menparekraf. 

Nasdem sendiri yang berjuang dari awal hanya diberi jatah tiga menteri atau selisih satu kursi saja. Ketiga kursi menteri tersebut diduduki oleh Jhony G Plate sebagai Menkominfo, Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri LH dan Kehutanan dan Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian. 

Meski tak diucapkan terus terang, Surya Paloh sempat melakukan aksi protes dengan cara membuat manuver politik. Bos Media Grup ini menemui dua pimpinan partai politik oposisi, yakni PKS dan PAN. Namun, seiring berjalan waktu dan mungkin ada deal-deal politik yang dibangun, Nasdem pun anteng kembali bersama roda pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi. 

Gelagat Nasdem berbeda haluan dengan Presiden Jokowi baru kembali tampak saat mereka bersama Partai Golkar tiba-tiba saja berada pada barisan yang setuju atas dilaksanakannya Revisi UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017 dan Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada. Namun, lagi-lagi Nasdem dan Golkar pun manut setelah Presiden Jokowi menyatakan ketidaksetujuannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline