Lihat ke Halaman Asli

Ada Apa di Balik Pertemuan Anies dengan Prabowo?

Diperbarui: 5 Februari 2021   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detiknews.com


DALAM beberapa hari terakhir, drama kudeta kepemimpinan Partai Demokrat menjadi isu paling panas di jagat politik tanah air. Betapa tidak, hampir semua elemen masyarakat larut dalam perbincangan konstelasi politik yang terjadi di tubuh partai berlambang mercy tersebut. 

Tiba-tiba saja isu yang tak kalah menarik pun cukup ramai menghiasi portal-portal media online hari ini. Yakni, adanya pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. 

Politikus Partai Gerindra yang juga Juru Bicara Prabowo di Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, membenarkan perihal pertemuan itu. 

"Betul [bertemu] pekan lalu," kata Dahnil, Jumat (5/2). Dikutip dari CNNIndonesia

Namun begitu, Dahnil tak merinci isi pertemuan tersebut. Dia enggan membeberkan apa saja yang dibicarakan keduanya dalam pertemuan itu. Dia justru menyebut biar Anies yang menjelaskan perihal isi pertemuan keduanya. 

Sepintas memang pertemuan kedua tokoh ini bukanlah peristiwa besar dalam perpolitikan tanah air. Toh, keduanya memiliki ikatan kuat. Prabowo yang juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra adalah salah satu pendukung Anies waktu Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Untuk itu rasanya wajar bila keduanya saling menjalin tali silaturahmi. 

Namun begitu, silaturahmi yang terjadi antara keduanya, saya yakin bukan dalam kapasitas mereka saat ini. Yaitu, gubernur dengan menhan. Pertemuan mereka hampir pasti mewakili individu masing-masing. 

Pertanyaannya, apa yang menyebabkan Anies dan Prabowo tiba-tiba saja melakukan pertemuan. Padahal, telah beberapa waktu lamanya tidak pernah terjadi. Ini tentu menarik untuk dibahas. 

Dalam amatan sederhana saya, setidaknya ada dua hal. Pertama soal adanya tuntutan mundur dari Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis dan yang kedua soal Pilkada serentak yang kemungkinan besar terjadi tahun 2024. 

Sebagaimana diketahui, Ali Lubis sempat meminta Anies Baswedan untuk mundur dari jabatannya karena dinilai lepas tanggungjawab terhadap penanganan pandemi Covid-19, dengan cara menyerahkan segalanya pada pemerintah pusat. Permohonan mundur ini kontan memanaskan tensi politik tanah air, terutama di ibu kota. Betapapun, Anies adalah salah seorang tokoh politik nasional yang sejauh ini masih diperhitungkan sebagai calon tangguh pada Pilpres 2024. 

Jika posisinya digoyang, bakal menjadi kerugian besar bagi karir politik Anies dan para pendukungnya. Dan, boleh jadi menjadi sebuah keuntungan bagi para calon lawan politiknya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline