Lihat ke Halaman Asli

Mega dan Jokowi Tega, Cemplungkan Risma ke "Kawah" Candradimuka

Diperbarui: 30 Januari 2021   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CNNIndonesia.com


Dalam kisah pewayangan, panasnya Kawah Candradimuka dikenal sebagai tempat penempaan Gatotkaca ketika masih bayi. Maksudnya, agar putera Bima ini menjadi sosok tangguh, perkasa dan tahan banting. 

APABILA diterjemahkan dalam bahasa bebas, Kawah Candradimuka adalah suatu wahana atau tempat bagi seseorang menempa diri. Dengan tujuan, suatu saat nanti bisa seperti Gatotkaca yang tangguh, berjiwa ksatria, hingga akhirnya mampu menguasai keadaan. 

Nah, kaitan dengan hal tersebut di atas. Saya jadi berpikir, diusulkanya nama Tri Rismaharini menjadi Menteri Sosial (Mensos) oleh Megawati Soekarnoputri, kemudian diamini Presiden Jokowi sebagai salah satu tempaan penting untuk membentuk mantan Wali Kota Surabaya tersebut menjadi seorang politisi tangguh. Siap bertarung dalam kondisi apapun. 

Betapa tidak, semenjak menjabat Mensos, Risma---nama kecil Tri Rismaharini langsung dihadapkan pada begitu banyak cobaan. Sebut saja, peristiwa bencana alam terjadi di beberapa daerah yang pasti membutuhkan perhatian serius darinya. 

Namun, lebih dari itu, ada satu cobaan yang jauh lebih dahsyat. Yakni, beragam serangan kritik dari para lawan politiknya. 

Lihat saja, saat baru-baru dilantik, Risma langsung menggebrak lewat aksi blusukan di sekitar kantor dinasnya, dan menemukan beberapa fakta bahwa masih ada warga Jakarta yang tinggal di kolong jembatan. Profesinya beragam. Ada pemulung, pengamen atau gepeng (gelandangan dan pengemis). 

Risma tak tinggal diam. Dia segera mendengar keluh-kesah mereka dan coba memberikan solusi. 

Apa yang dilakukan Risma adalah hal wajar selaku Mensos. Tapi, bagi pihak oposisi, aksinya itu langsung menjadi alasan mereka melontarkan beragam komentar negatif. Intinya, aksi Risma tak lebih dari sekadar pencitraan

Pun, saat Risma blusukan ke Jalan Sudirman - Thamrin. Di sana, wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961 itu menemukan gelandangan. Dengan sigap, para tunawisma itu ditampung di wilayah Bekasi, Jawa Barat. 

Yang terjadi? Risma lagi-lagi dikritisi. Mereka rata-rata mengatakan, yang dilakukan Mensos hanya setingan alias drama. Alasannya, di sekitaran Jalan Sudirman-Thamrin steril dari para gelandangan. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria. Menurutnya, semenjak kecil hingga dirinya menjabat, belum pernah melihat adanya gelandangan di kawasan elite dimaksud. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline