LANGSUNG menggebrak Kota Jakarta dengan aksi blusukannya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendapat beragam reaksi. Ada yang mengapresiasi dibarengi puja-puji, ada juga yang mencibir.
Bicara soal cibiran, tentu datangnya dari para politisi partai oposisi pemerintah, dan kelompok pendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Rata-rata mereka menuding, mantan Wali Kota Surabaya ini tengah melakukan politik pencitraan.
Dari sudut pandang politik, kritikan atau serangan yang dilancarkan kelompok oposisi tersebut di atas bisa disebut wajar. Mereka khawatir, aksi Risma---nama akrab Tri Rismaharini bisa mengancam citra Anies sebagai penguasa ibu kota.
Dan, realitanya emang nyaris terjadi. Risma mulai menarik simpati publik, khususnya bagi warga Jakarta. Bila konteks Pilgub DKI Jakarta digelar pada tahun 2022, gebrakan Risma memang akan sangat membahayakan nasib politik Anies Baswedan. Terlebih, berdasarkan wacana yang berkembang, Risma menjadi kandidat kuat dari PDI Perjuangan.
Bukan mustahil, bila aksi blusukan Risma di wilayah Kota Jakarta terus dilakukan dengan intens, niscaya bakal menjadi pesaing kuat Anies pada Pilgub DKI mendatang.
Namun demikian, Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti justeru berpendapat lain. Dia menilai, sejauh ini belum ada pesaing yang dapat disebut menonjol untuk menandingi popularitas Anies Baswedan di DKI Jakarta, selain Sandiaga Uno.
Dikutip Sindonews.com, Ray tak memungkiri, Risma bisa menjadi lawan sepadan Anies. Namun, hal itu masih harus menunggu keputusan pasti dari partainya.
"Tapi secara personal, tentu saja nama Risma memiliki potensi terbesar untuk menjadi pesaing Anies. Di luar itu, tak tertutup kemungkinan nama seperti Sandiaga Uno akan kembali diusung. Sekalipun, tentunya, ada masalah terkait dengan wakil gubernur sekarang yang berasal dari partai yang sama, Gerindra. Tapi ini bicara kemungkinan," ujar Ray, Minggu (17/1).
Masih dikutip Sindonews.com, Ray menganggap nama Sandiaga sangat mungkin menandingi nama Anies. Dan juga merupakan langkah politik yang bagus untuk politisi Gerindra yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut.
Dia menambahkan jika momentum ini tak dimanfaatkan Sandi maka ada kemungkinan akan kehilangan peran pada pada perhelatan politik 2024. Akibatnya, potensi untuk menjadi capres atau cawapres nampaknya akan tertutup.
Pendapat Ray Rangkuti memang cukup beralasan. Sandiaga Uno mungkin akan menjadi pesaing kuat Anies Baswedan bila Pilgub DKI Jakarta digelar pada 2022 mendatang.