Lihat ke Halaman Asli

Risma Blusukan di Jakarta, Anies Meradang dan PKS Meriang, tapi Awas Blunder!

Diperbarui: 6 Januari 2021   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solopos.com

TIDAK bisa dipungkiri, gebrakan dan aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di wilayah ibu kota telah membuat sebagian pihak meradang. Terutama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan sebagian politisi dari kubu oposisi. 

Aksi gerak cepat Risma---nama akrab Tri Rismaharini langsung mendapat respon positif dari mulai pemerintah pusat, warganet dan tentu masyarakat ibu kota. Sebab, apa yang dilakukan mantan Wali Kota Surabaya ini tidak hanya memberikan janji, tetapi dibarengi solusi. 

Bukti sahih, Saat Risma blusukan ke Daerah Thamrin, Jakarta Pusat, sejumlah tuna wisma yang berada di sana langsung dibawa ke tempat penampungan. Sebelumnya, wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961 ini juga mampu memberi rasa aman terhadap para pemulung yang berada di sekitaran bawah jembatan jalan tol. Risma siap menampung hasil pulungan mereka dan akan memberdayakan para wanita dewasanya untuk jualan pecel lele. Sementara, bagi anak-anaknya dijanjikan beasiswa pendidikan. 

Lawan politik mana yang tidak ngeri melihat aksi blusukan Risma yang langsung menyentuh masyarakat bawah. Terlebih, wacana politik yang berkembang, politisi PDI Perjuangan ini tengah disiapkan untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada pilkada mendatang. 

Jamak, bila akhirnya para pengamat politik berpendapat, aksi Risma ini bakal mengancam citra Anies Baswedan selaku penguasa ibu kota. Terlebih, Anies sejauh ini hanya fokus pada pencitraan dengan cara-cara yang mudah ditebak. Mantan Rektor Universitas Paramadina ini dinilai lebih banyak mengandalkan retorika dengan memanfaatkan kepiawaiannya bermain kata-kata. 

Di luar Anies, ada juga beberapa partai politik yang meriang. PKS contohnya. Partai yang dinahkodai Ahmad Syaikhu ini wajar saja merasa terancam dengan aksi-aksi Risma, lantaran salah satu partai yang mengusung Anies pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Partai yang belum lama berganti warna logo ini tentu tidak ingin citra Anies terpuruk. 

Diketahui, PKS sejauh ini terus dikait-kaitkan dengan Anies Baswedan untuk maju Pilpres 2024. Sebagai calon pengusung, menjadi kewajiban partai yang berdiri 20 April 1998 ini untuk tetap menjaga popularitas, elektabilitas dan citra Anies. Mereka pasti tidak ingin calon usungannya ini jeblok di mata publik. 

Tak heran, melihat situasi yang kurang menguntungkan, PKS langsung bereaksi. Dikutip dari detiknews.com, Ketua DPP PKS, Bukhori Yusuf menilai aksi Risma adalah manuver politik dengan maksud mengincar kursi DKI 1. 

Awas Blunder 

Tidak aneh bila aksi Risma membuat lawan politiknya merasa terancam. Aksinya memang patut diacungi dua jempol. Namun begitu, Mensos pengganti Juliari Batubara ini jangan terlalu over acting

Risma mesti sadar, bahwa dia bukanlah Kepala Dinas Sosial  atau Gubernur DKI Jakarta. Dia merupakan Mensos yang bertanggungjawab penuh terhadap kesejahteraan seluruh warga masyarakat tanah air, bukan hanya warga ibu kota. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline