MANTAN calon wakil presiden 2019, Sandiaga Solahudin Uno akhirnya menyusul Prabowo Subianto menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju (KIM). Sandi sapaan kecilnya dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rabu (23/13).
Bergabungnya Sandi dengan pemerintah diperkirakan akan membuat peta persaingan menuju kontestasi Pilpres 2024 lebih sengit. Jika berhasil dengan tugas barunya, pengusaha muda nasional ini bukan tidak mungkin mendapat simpati publik.
Menjadi rahasia umum, sejak terjun ke dunia politik tahun 2017 lalu sebagai calon wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan dan akhirnya keluar sebagai pemenang, nama Sandi mulai meroket. Namanya kian populer setelah Prabowo memintanya sebagai calon wakil presiden 2019. Sayang peruntungannya kali ini tidak memihak. Pasangan Prabowo-Sandi harus mengakui keunggulan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Kendati demikian, nama Sandi tak lantas tenggelam. Dia masih tetap diakui sebagai salah seorang tokoh potensial dalam kancah kepemimpinan nasional. Apalagi, setelah dirinya bergabung dengan Partai Gerindra.
Lepas dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan kemudian kalah pada ajang Pilpres, Sandi tidak pernah kehilangan akal untuk menjaga panggungnya agar tetap dikenal. Beragam aktivitas dia geluti. Khususnya terkait pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) bagi masyarakat tanah air.
Jamak, beberapa hasil jejak pendapat lembaga survei, elektabilitas Sandi masih terhitung lumayan. Sebut saja menurut hasil survei Indikator Politik yang dirilis bulan November 2020, pria yang akrab disebut papa online ini meraih 8,8 persen.
Hasil survei ini Sandi mampu mengungguli Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meraih angka 7,6 persen. Begitupun dengan kandidat lainnya seperti Ketua Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Ketua DPR RI, Puan Maharani, atau Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Berdasarkan hasil ini, pastinya elektabilitas Sandi tak bisa dianggap 'sebelah mata' jika dikaitkan dengan pentas politik nasional. Terlebih, jika elektabilitas ini dikaitkan dengan kontestasi Pilpres 2024.
Telah disinggung, Sekarang penggagas "OK OCE" telah menjadi seorang menteri di Kabinet Indonesia Maju. Posisi ini akan menjadi sebuah modal bagi Sandi demi mendongkrak elektabilitasnya. Tergantung sejauh mana dia mampu mempresentasikan jabatannya sebagai menteri menjadi panggung politik strategis.
Bila Sandi mampu menunaikan tugasnya dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan masyarakat, peluang menaikan elektabilitasnya terbuka lebar. Sementara untuk membangun citra positif, posisinya sebagai menteri juga bisa dimanfaatkan Sandi untuk tebar pesona.
Kendati demikian, sekalipun elektabilitas Sandi pada saatnya nanti meroket, peluangnya menjadi capres cukup berat. Posisinya sebagai kader Partai Gerindra dan memilki jabatan penting, bukan berarti bisa lolos langsung.