Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Kelam Indonesia dan Tak Ada Lagi Tempat Bagi PKI Koyak Jatidiri Bangsa

Diperbarui: 13 Juni 2020   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka.com

DALAM perjalanan sejarahnya, tanah air Indonesia telah melewati lembaran-lembaran kelam dan penghianatan anak bangsa. Pengkhianatan di sini maksudnya adalah ingin menggulingkan pemerintahan yang sah dan menjadikannya negara sesuai dengan keinginan para pemberontak.

Sejak Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 setidaknya ada beberapa peristiwa pemberontakan dan pengkhianatan bangsa yang hendak mengkudeta pemerintahan yang berdaulat.

Berikut adalah beberapa bentuk pemberontakan yang berhasil di rangkum dari beberapa sumber :

Pertama adalah pemberontakan PKI Madiun 1948 yang dipimpin oleh Muso. Pemberontakan ini adalah peristiwa pertama sejak Indonesia merdeka.

Indopress.com

Pemberontakan itu sendiri dipicu oleh ketidaksetujuannya para kaum komunis dengan ideologi Pancasila yang dibentuk dan diciptakan oleh bapak bangsa, Sukarno beserta para pembantunya, tidak lama setelah Indonesia merdeka.

Sesuai dengan namanya pemberontakan tersebut menginginkan bahwa ideologi Pancasila digantikan dengan faham komunis, yang kala itu kiblatnya adalah Negara Uni Soviet.

Berkat kesigapan para TNI atas perintah langsung Panglima Besar Soedirman, pemberontakan PKI di bawah kendali Muso berhasil di tumpas. Muso sebagai aktor utama di balik peristiwa kelam ini pun tewas terbunuh.

Kedua adalah pemberontakan DI/TII Kartosoewiryo. Pemberontakan ini menurut catatan sejarah dipicu oleh kekecewaan atas kepemimpinan Sukarno.

Merdeka.com

Maksud dari pemeberontakan DI/TII yang diproklamirkan Agustus 1949 ini di pimpin oleh sosok terkenal, Kartosoewiryo. Dia ingin menjadikan Negara Indonesia sebagai negara yang segala peraturan di dalamnya berbasis Islam.

Lagi, nasib pemberontakan ini setali tiga uang dengan pemberintakan PKI Muso, berhasil ditumpas hingga ke akar-akarnya. Kartosoewiryo sang pemimpin akhirnya tertangkap dan di hukum mati.

Ketiga adalah pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republil Indonesia (PRRI) di bawah pimpinan Syafrudin Prawiranegara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline