Lihat ke Halaman Asli

Mengungkap Sejarah Keoknya Pasukan Mongol oleh Kecerdasan Raden Wijaya

Diperbarui: 8 Juni 2020   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bombastis.com

SEJARAH mencatat bahwa Bangsa Mongol terkenal sebagai salah satu bangsa dengan angkatan paling dahsyat sepanjang sejarah peradaban dunia.

Angkatan perang Bangsa Mongol juga dikenal sebagai balatentara paling sadis dalam melakukan peperangan dengan musuh-musuhnya. 

Dalam menaklukan musuhnya, Bangsa Mongol tidak pernah setengah-setengah. Mereka pasti meluluhlantakan sekaligus dengan peradaban siapapun lawan yang dilawannya.

Awalnya Bangsa Mongol terbagi dari bermacam-macam suku. Mereka tidak pernah menetap dalam satu wilayah alias selalu berpindah-pindah tempat (Nomaden). 

Karenanya tak jarang diantara suku-suku tersebut terjadi perselisihan hingga peperangan untuk menunjukan siapa suku yang paling hebat kala itu.

Namun, sejarah mencatat bahwa Bangsa Mongol berubah menjadi bangsa yang sangat disegani dan ditakuti bangsa lainnya setelah Jengis Khan mampu mempersatukan suku-suku yang ada menjadi sebuah bangsa.

Pasalnya Jengis Khan yang memiliki nama asli Temujin ini  mampu meyakinkan seluruh suku yang bahwa hanya dengan membentuk persatuanlah, Bangsa Mongol bisa menjadi kekuatan luar biasa.

Benar saja, di bawah kepemimpinan Jengis Khan, mereka akhirnya mampu melakukan invasi ke banyak wilayah hingga sukses menguasai separuh dunia. Bahkan, Bagdad yang kala itu menjadi pusat pemerintahan Islam mampu ditaklukan.

Sebagai catatan, kala itu kekuatan angkatan perang Islam merupakan kekuatan yang sangat disegani dan ditakuti musuh-musuhnya. Karena inilah, penyebaran agama Islam bisa maju pesat.

Pasca meninggalnya Jengis Khan, tidak menjadikan Bangsa Mongol lemah, bahkan semakin kuat. Terutama saat bangsa ini dikendalikan oleh kepemimpinan cucu Jengis Khan, yaitu Kubilai Khan.

Di bawah kendali dan kepemimpinan Kubilai Khan, kekuasaan Mongol semakin meluas hingga menguasai hampir separuh dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline