Lihat ke Halaman Asli

Menyoal Taklimat Prabowo dan Bibir Fadli Zon yang Tak Pernah Cape Omeli Pemerintah

Diperbarui: 28 April 2020   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Prabowo : Liputan6.com - Fadli Zon : Fajar.co


BAGI masyarakat yang menggemari dunia politik tanah air, tantunya tidak bakal asing dengan politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.

Dia pernah digadang-gadang sebagai tangan kanan atau kepercayaan Prabowo Subianto yang menjabat sebagai ketua umumnya. Ya, banyak yang percaya bahwa mata, hati dan pikiran Fadli Zon adalah refresentasi Prabowo. Hal ini menilik dari kedekatan dan keakraban kedua sosok tersebut. Terlebih, Fadli juga merupakan salah seorang yang ikut mendirikan sekaligus membesarkan Partai Gerindra.

Namun belakangan image yang melekat pada Fadli Zon sebagai orang terdekat dan kepercayaan Prabowo perlahan mulai memudar. Bahkan, boleh dibilang kerap bersebrangan. Entahlah, ini merupakan strategi politik mereka atau bukan. Tapi yang pasti dilihat kasat mata, kedua sosok ini kerap tak sejalan.

Saat Prabowo Subianto dan Partai Gerindra memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan didaulat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) serta Edhy Prabowo diangkat Menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sejatinya Fadli juga turut mendukung setiap kebijakan pemerintah.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Fadli masih bersikap seperti layaknya sebagai partai oposisi. Dia kerap ngomel-ngomel dan tak ada bosannya mengkritisi kebijakan pemerintah dan Presiden Jokowi.

Benar, kontrol atau pengawasan adalah salah satu fungsi dan kewenangan Fadli sebagai anggota DPR RI. Tapi, kritik yang terlontar dari bibir pria berkacamata ini kerap tidak konstruktip. Sebaliknya lebih cenderung nyinyir.

Padahal, sebagai kader partai yang masuk dalam lingkaran pemerintah, Fadli mestinya turut mengamankan kebijakan pemerintah. Sekalipun terpaksa ada yang harus dikritik, sipatnya lebih membangun.

Tengok saja, selama bangsa dan negara tengah dihadapkan pada bencana pandemi virus corona atau covid-19, tercatat pria kelahiran Jakarta ini beberapa kali melontarakan pernyataan-pernyataan tak sedap terhadap pemerintah. 

Sebut saja, dia pernah menyinggung soal harga alat rapid test, tentang pengadaan masker dan menuntut pemerintah untuk tidak membuang-buang waktu menerapkan lockdown atau wilayah.

Tidak cukup itu saja, terbaru Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan dan meminta bahwa proyek ibu kota baru harus ditunda. Menurutnya, saat ini pemerintah harus fokus dalam penanganan virus corona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline