Lihat ke Halaman Asli

Antara Mudik, Pulang Kampung, dan Senjata Makan Tuan

Diperbarui: 25 April 2020   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Okezone.com

BEBERAPA waktu terakhir, publik tanah air cukup terganggu dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang arti kata mudik dan pulang kampung itu berbeda.

Pernyataan orang nomor satu di republik ini disampaikan saat sedang melakukan wawancara dengan salah seorang presenter kondang, Najwa Sihab dalam acara Mata Najwa, yang tayang di Trans7, setiap rabu malam.

Boleh jadi, pernyataan ini tidak akan berpengaruh banyak jika sebelumnya Presiden Jokowi tidak mengumumkan adanya larangan mudik menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah. 

Lantas menjadi sedikit gaduh setelah akhirnya larangan itu tidak berlaku bagi masyarakat yang hendak pulang kampung.

Sontak, pernyataan Jokowi ini menjadi perbincangan menarik masyarakat, khususnya di media sosial. Mayoritas warganet beragumentasi dan berpendapat bahwa mudik dan pulang kampung itu tak ada bedanya. Dengan kata lain, pernyataan Jokowi dianggap dagelan dan menjadi bahan cibiran publik.

Namun, akhirnya hal ini bisa dipahami. Maksud Presiden Jokowi tentang bedanya mudik dan pulang kampung tersebut hanya berlaku di masa pandemi covid-19.

Dalam hal ini, pulang kampung adalah kembalinya masyarakat dari kota tempatnya merantau ke kampung halamannya disebabkan faktor ekonomi. Mengingat, di kota sudah tidak ada lagi yang bisa dikerjakan.

Sehingga imbasnya adalah tidak mampu menghasilkan pendapatan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Semua itu diakibatkan mewabahnya virus corona.

Pulang kampung versi pandemi boleh jadi diartikan sebagai individu yang kembali ke daerah asalnya dengan waktu yang cukup lama atau bahkan mungkin untuk selamanya.

Sementara mudik, pada prinsipnya sama kegiatan menuju kampung halaman atau daerah asal. Hanya saja dalam hal ini, mudik lebih identik dengan kultur atau kebiasaan masyarakat Indonesia menjelang hari-hari besar keagamaan. Khususnya hari raya Idul Fitri.

Dengan kata lain, mudik adalah aktivitas masyarakat kembali kembali ke kampung halaman, bukan karena di kota tidak mempunyai penghasilan. Melainkan hanya ingin bersilaturahmi dengan sanak saudaranya di kampung. Setelah itu balik lagi ke kota untuk menjalani rutinitas seperti biasanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline