Lihat ke Halaman Asli

Karpet Merah Purnomo untuk Gibran

Diperbarui: 24 April 2020   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Republika.co.id

PEMILIHAN kepala daerah serentak 2020 yang seyogyanya dilaksanakan pada September tahun ini, terpaksa diundur hingga 9 Desember masih pada tahun yang sama. Hal ini dikarenakan mewabahnya virus corona atau covid-19.

Tidak seperti pada pilkada-pilkada serentak yang telah lalu. Pilkada serentak 2020 cukup mendapat animo atau perhatian lebih dari para penggemar politik tanah air.

Kenapa?

Karena, pada Pilkada serentak 2020 muncul satu nama yang awalnya cukup mengagetkan jagat politik di nusantara. Dia adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski belum lama berkecimpung dalam dunia politik, Gibran dengan percaya dirinya maju mencalonkan diri jadi Wali Kota Solo di usung PDIP Perjuangan. Meski demikian langkah Gibran menuju pencalonan orang nomor satu di Kota Solo ini mendapat rintangan dan sandungan berat dari kader partai yang sama.

Betapa tidak, dalam memperebutkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, pengusaha kuliner sukses ini harus berhadapan dengan kader partai yang jauh lebih bepengalaman dan senior. Yaitu, Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.

Acmad Purnomo merupakan petahana. Saat ini dia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo. Sedangkan, Teguh Prakosa adalah mantan Ketua DPRD Solo periode 2014-2019.

Dengan pengalaman segudang pada dunia politik dan di pemerintahan, sudah barang tentu kedua nama tersebut di atas lebih unggul segalanya dari Gibran. Pengalaman politik Gibran barulah seumur jagung.

Kendati demikian, nama Gibran cukup diperhitungkan. Hal ini tak lepas dari nama besar ayahnya selaku presiden Republik Indonesia yang juga pernah menjabat Wali Kota Solo diyakini mampu mendongkrak popularitas Gibran.

Selain itu, Sepak terjang Gibran dalam bisnis kuliner yang digelutinya juga cukup mampu melambungkan namanya, khususnya di kalangan anak muda Kota Solo.

Hal ini menjadikan peta persaingan di internal PDIP Solo menjadi sengit dan bingung menjatuhkan pilihan. Jalan satu-satunya yang mampu memutuskan siapa yang berhak maju dalam pencalonan hanyalah Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarno Putri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline