Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Senja Hitam

Diperbarui: 19 Januari 2020   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Aku terkapar tak berdaya, saat kau bisikan tentang senja
Yang tak lagi mau pancarkan jingga di atas cakrawala
Diganti jelaga kian menghitam, siap tumpahkan amarah
Menghujam isi kepala, lalu membuncah hancurkan asa

Aku terdiam, mematung ke arah tenggelamnya mentari
Saat kau langkahkan kaki, enggan tinggalkan pesan
Hikayat kita, kau anggap lembaran usang
Berserakan di antara hamparan isi kepala yang sesak oleh hadirmu

"_ Ah, haruskah aku kosongkan otakku?"

Segala isi buku dalam otak, tak mampu muntahkan kata
Saat kau sebut bahwa langit kan terus menghitam
Kala kita terus berjuang di bibir jurang romansa
Benarkah? Biarlah sang waktu menjawabnya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline