Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Lonceng Tahun Baru, Saat Itu Usiaku Berkurang

Diperbarui: 31 Desember 2019   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Detak detik jarum dinding waktu terus bergerak membentuk lingkaran. Bertemu menit, bersua jam dan terus berputar hingga berhenti sejenak di penghujung tahun. Tak lelah. Waktu terus merayap, menjalar melewati lorong kehidupan.

"Aku  masih di sini. Ditemani airmata, berjatuhan menggenangi tempat kakiku berpijak"

Tahun baru, kembali menyapa dengan bising. terompet hancurkan gendang telinga
Hingar bingar kota tenggelam dalam lautan cahaya
Menyapu ribuan insan, lalu memuntahkan pijaran api.

"Aku masih di sini, mendekap bayangan hitam tepat di pelupuk mata, gelap. Menghitamkan tubuh"

Saat lonceng tahun baru berdentang, saat itu usia berkurang

Sumedang, 31 Desember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline